Linatun Nisa

Linatun Nisa

RENGGANG

Dulu kita selalu dekat. Disetiap momen yang kita lakukan. Penuh dengan canda tawa dan rasa kebahagiaan. Kini semuanya telah berubah, dan hubungan kita menjadi renggang. Dulu kita saling menyapa, dengan penuh cinta. Dulu kita saling berbagi rasa, seperti sepasang saudara.…

Baca SelengkapnyaRENGGANG

ASING

Dalam suasana yang sangat ramai, aku merenung seorang diri. Aku benar-benar merasa asing sendiri. Walaupun mereka semua, yang berkumpul di tempat ini. Adalah kerabat, saudara, dan keluarga. Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun. Aku tidak pernah berjumpa dengan mereka,…

Baca SelengkapnyaASING

SETIAP WAKTU

Aku terkadang bertanya-tanya dalam hati. Sebenarnya salahku di mana? Mengapa kau tidak pernah menganggapku ada? Padahal aku ada untukmu disetiap waktu. Terkadang aku berpikir-pikir seorang diri. Di mana salahku padamu? Hingga kau memandang rendah padaku. Padahal aku selalu memperhatikanmu setiap…

Baca SelengkapnyaSETIAP WAKTU

DUNIA MAYA

Sekarang kita berjauhan, wahai sahabatku. Tidak saling berdekatan seperti dulu. Hanya bisa bertemu lewat dunia maya. Rasanya aku ingin kembali, mengulang kebersamaan yang penuh kenangan. Dulu kita selalu bercerita bersama. Sambil menanti waktu senja, wahai sahabatku, yang tercinta. Sekarang hanya…

Baca SelengkapnyaDUNIA MAYA

DI SORE HARI

Di sore hari yang terasa sejuk dan damai. Membuatku ingin berpetualangan, menikmati indahnya alam ini. Sungguh, itu semua sangat membahagiakan. Menjadi momen yang tidak akan terlupakan. Di sore hari yang terasa sejuk dan tenang. Membuatku menikmati perjalanan ini. Memandang sawah…

Baca SelengkapnyaDI SORE HARI

MENCONTEK

Pada suatu hari. Ada dua gadis. Namanya Nisa dan Sani. Mereka adalah teman satu kelas. Bersekolah di SMA pinggiran Kota. Nisa sangat menyukai pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, juga lumayan pintar. Dalam pelajaran yang lainnya. Sedangkan, Sani. Suka pelajaran olahraga.…

Baca SelengkapnyaMENCONTEK

MAAFLAH

Maafkanlah aku. Yang tidak bisa membaca, apa yang ada dalam hatimu. Karena, isi hati tidak bisa ditebak. Karena, isi hati seseorang, sulit untuk dipahami. Maafkanlah aku. Yang tidak bisa membaca, apa yang ada dalam pikiranmu. Jika aku tidak bisa memahami,…

Baca SelengkapnyaMAAFLAH