-Menerima sebagai harfiah manusia biasa, namun harus dilawan
-Ingatkan yang bersangkutan mengenai janji/apa yang telah diucapkan/peraturan yang dilanggar
-Minum obat/suplemen, mohon maaf merek dagang tidak saya sebutkan
-Intropeksi diri apakah kita melawan perintah orang tua, menyakiti hati dan pikiran orang lain
-Sadari bahwa lupa menandakan otak lelah
-Tulis di agenda, kalender, reminder HP atau media apapun yang dimiliki (ini cukup efektif)
-Berusahalah untuk nulis/bicara dengan sugesti positif karena saat berkata lupa maka itu akan masuk ke alam bawah sadar dan membuat semakin lupa
-Berlatihlah dengan dibantu orang lain mulai dari hal kecil, misalnya menaruh buku
-Menerima kritik dan saran atau membuka diri karena pada dasar lupa itu yang perlu diingatkan oleh orang lain baik yang dikenal maupun asing
-Memahami setiap orang punya keterbatasan dengan empati/menempatkan diri menjadi orang lain/itu
Ini penting, soalnya kalau dibiarkan bisa menjadi disabilitas mental yakni Alzeimer.
Asahlah terus otak anda (http://kartinicenter.com/aneka-tips/415-tips-awet-muda-2.html)
Sejumlah data yang berhasil diungkap selama dua puluh tahun terakhir memastikan bahwa otak terus berkembang, mengembangkan neuron-neuron baru dan jaringan diantara neuron tersebut sepanjang hidup. Sebagai informasi tambahan, penyakit otak yang sering dihubungkan dengan pertambahan usia dapat dihilangkan dengan terus menstimulasi otak. Dr. Yakov Stern, Kepala Divisi Cognitive Neuroscience di Sergievsky Center, Universitas Columbia menyatakan bahwa “Individu yang terus menerus menstimulasi kehidupannya melalui pendidikan, pekerjaan, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hobi, akan mengurangi kecenderungan terkena Alzheimer. Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan terkena Alzheimer berkurang sebesar 35 hingga 40%.”