Bangkok, Kartunet – Menyadari pentingnya komunikasi bagi tunarungu atau penyandang disabilitas pendengaran, terlebih pada situasi darurat dan memerlukan bantuan, organisasi telepon di Thailand (TOT) mengembangkan layanan yang dinamakan “Telepon untuk Tunarungu”.
Layanan ini disediakan TOT pada fasilitas telepon umum yang tersebar di seantero Thailand. Total ada 500 unit telepon umum dan 10 di antaranya berada di kota Bangkok.
Sederhananya, Telepon untuk Tunarungu ini layaknya telepon umum biasa, akan tetapi dilengkapi dengan keyboard untuk mengetikkan pesan yang dapat digunakan oleh tunarungu.
Untuk menggunakan layanan ini, seorang tunarungu dapat mendatangi telepon umum yang sudah dilengkapi dengan keyboard tambahan. Angkat gagang telepon, lalu masukkan kartu telepon rlangganan dari TOT, dan tekan nomor tujuan. Penerima panggilan haruslah menggunakan telepon selular atau telepon khusus yang disediakan oleh TOT dengan tambahan keyboard. Lantas pesan dapat dikirimkan ke penerima tanpa batasan jumlah karakter hanya dengan biaya 3Baht per panggilan. Apabila telah selesai, letakkan kembali gagang telepon dan ambil kartu.
TOT berharap dengan adanya layanan ini dapat membantu seseorang dengan gangguan pendengaran untuk berkomunikasi dengan fasilitas yang tersedia di masyarakat, bukan hanya di rumah.
Untuk bahasa pengantar, Telepon untuk Tunarungu ini dapat dipilih antara Bahasa Thai dan Bahasa Inggris.
Bagaimana dengan Indonesia? Mungkin fasilitas ini dinilai sederhana dan sudah dapat digantikan oleh persebaran telepon genggam yang makin “merakyat”. Akan tetapi, fasilitas umum yang dapat diakses oleh semua orang, termasuk tunarungu, tetaplah diperlukan. Terkhusus, pada situasi genting yang tetap memudahkan seorang tunarungu sekalipun meminta bantuan lewat telepon umum.
Semoga inovasi dari negeri Gajah Putih tersebut dapat diterapkan suatu hari di Indonesia.(DPM)
sumber: Global Accessibility