Tenang saat Tes Speaking IELTS

Jakarta, Kartunet.com – Kamu yang sedang di tahap seleksi beasiswa dan harus mengikuti tes International English Language Testing System (IELTS) pasti akan menghadapi bagian Speaking. Masalah utama pada bagian ini adalah kamu yang nervous dan berakibat fatal pada proses pengajuan beasiswa. Namun tak perlu khawatir, ada beberapa tips dari Taufiq Effendi, seorang tunanetra penerima beasiswa ADS 2013, agar kamu sukses dalam tes Speaking IELTS.


 


1. Motivasi diri sendiri dan sadarkan bahwa masa depan saat ini kamu yang tentukan, dan kamu tak ingin kehilangan masa depan yang sudah di depan mata dengan tidak tampil prima.

Baca:  Microsoft Beri Beasiswa untuk Penyandang Disabilitas, Mau?

 


2. Yakinkan diri kamu bahwa tes IELTS ini hanya untuk menentukan penempatan pada kelas-kelas persiapan sebelum ke Australia. Keyakinan ini sedikit banyak akan dapat membuat relax karena test bukan untuk lulus atau tidak, melainkan sebagai tes real kemampuan Bahasa Inggris.


 


3. Bicaralah sebanyak dan selama mungkin. Hindari menjawab pertanyaan dengan singkat apabila masih memiliki ruang untuk mengembangkan jawaban. Selama penguji tidak memotong penjelasan, keluarkan semua pengetahuan yang dimiliki. Semakin banyak berbicara pula, semakin penguji tahu bahwa kamu memiliki kosakata yang banyak, dan itu jadi nilai plus.


 


4. Jelaskan jawaban kamu secara sistematis dengan gagasan-gagasan pendukung. Kamu dapat memperkuat penjelasanmu dengan memberikan contoh-contoh, ilustrasi, analogi, dan hal-hal lain yang lebih meyakinkan penguji bahwa kamu mampu mengkomunikasikan pemikiranmu.


 


5. Kembangkan jawaban dengan mengkaitkannya pada pengalaman pribadi, kemudian beri pendapat pada pengalaman tersebut. Dapat juga dengan mengemukakan pengalaman orang lain sebagai contoh, dan beri pendapat terkait hal tersebut. Intinya, kembangkan terus jawaban selama tidak diminta berhenti oleh penguji.


 


6. Apabila kurang yakin dengan pertanyaan penguji, tak perlu khawatir untuk memintanya dengan sopan untuk mengulanginya. Berdasar pengalaman, penguji tak akan keberatan untuk mengulangi atau menjelaskan pertanyaannya dengan kalimat yang lebih sederhana, atau bahkan dengan contoh-contoh agar kamu mengerti. Karena tes IELTS ini adalah simulasi untuk kehidupan akademik kelak di tempat tujuan. Sehingga apabila kamu kesulitan memahami pembicaraan pengajar, kamu punya hak untuk minta diulangi.


 


7. Tak perlu takut salah grammar atau diksi kata yang tepat untuk topic tertentu. Ini tes lisan, jadi hal yang lebih penting adalah gagasan dan informasi yang disampaikan. Apabila terlalu berhati-hati dalam bicara dan hanya focus pada grammar seperti saat menulis, hal tersebut berpotensi mengurangi nilai karena penutur asli pun tak mnemperhatikan grammar saat berbicara. Asal kedua belah pihak mengerti dan menangkap informasi, itu yang diperlukan.

Baca:  Bernyanyi

 


8. Apabila lupa pada kosakata tertentu, gunakan kata-kata lain untuk menjelaskannya. Hal ini biasa seperti yang kita lakukan di percakapan sehari-hari. Ketika lupa satu kata, gunakanlah teknik menjelaskan, memberi contoh, atau anologi agar lawan bicara kita paham apa yang dimaksudkan. Tak perlu mendadak terhenti hanya karena lupa pada satu kosakata. Anggap sedang bermain komunikata. Misalnya ingin bilang exciting. Kamu lupa dan bilang. It is fun. It is like playing games, Dll.


 


9. Apabila mengerti pertanyaannya akan tetapi tidak menguasai topiknya, cukup jelaskan opini kamu. Misal diberi pertanyaan tentang Art Galeri, sedangkan kamu tidak pernah berkunjung atau bahkan tak suka sama sekali dengan lukisan, patung, atau item-item sejenis. Cukup jelaskan semampunya, kemudian alihkan pembicaraan dengan topic lain yang lebih disukai. Kembangkan terus topic sehingga penguji tahu seberapa jauh kamu menguasai kosakata dan komunikasi dalam Bahasa Inggris. Sebab dalam kehidupan nyata sekalipun, minat atau kesukaan pada sesuatu tidak dapat dipaksakan.


 


10. Terakhir, kumpulkan informasi dari berbagai sumber dan banyak baca buku latihan IELTS. Adanya buku-buku tersebut akan memberi pengetahuan tentang variasi soal-soal IELTS, dan persiapan tes yang lebih matang.


 


Setelah melampaui bagian Speaking, maka selesailah tes IELTS. Hasil yang akan didapatkan nanti adalah gambaran kemampuan berbahasa Inggris yang saat ini dimiliki. Dari sana dapat dievaluasi dan diperbaiki kemampuan Bahasa Inggris sebelum berangkat ke Negara tujuan. Namun biasanya jika ikut beasiswa ADS, ada program pre-departure yang disiapkan oleh pihak ADS agar kamu dapat langsung beradaptasi dari segi bahasa di Australia. Selamat berjuang berburu beasiswa. (DPM)

Bagikan artikel ini
Dimas Prasetyo Muharam
Dimas Prasetyo Muharam

Pemimpin redaksi Kartunet.com. Pria kelahiran Jakarta 30 tahun yang lalu ini hobi menulis dan betah berlama-lama di depan komputer. Lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia 2012, dan pernah merasakan kuliah singkat 3 bulan di Flinders University, Australia pada musim semi 2013. Mengalami disabilitas penglihatan sejak usia 12 tahun, tapi tak merasa jadi tunanetra selama masih ada free wifi dan promo ojek online. Saat ini juga berstatus PNS Peneliti di Puspendik Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kunjungi blog pribadinya di www.dimasmuharam.com.

Articles: 313

Leave a Reply