Sendiri..
Aku berdiri Pada tepi kesunyian hati Menatap sendu mentari Cahayanya menyilaukan mataku kini Aku mencari Sesosok diri yang ku rindui Separuh hati Yang menjadi belahan jiwa ini Pada hari itu Ku temukan kau di sudut sepi Tersenyum, Meski…
Aku berdiri Pada tepi kesunyian hati Menatap sendu mentari Cahayanya menyilaukan mataku kini Aku mencari Sesosok diri yang ku rindui Separuh hati Yang menjadi belahan jiwa ini Pada hari itu Ku temukan kau di sudut sepi Tersenyum, Meski…
Kumpulan puisi karya Ekhom Abiyasa. Silakan menikmati untaian kata demi kata yang indah berikut
Kelak waktu pasti kan tiba Membawa dua kemungkinan di tangannya Entah suka atau duka yang kan kuterima Aku tak bisa menerka meski hanya dalam Tanya Bukan tak bisa…!! Tapi kutakut duka yang kan terbaca Suka atau dukakah yang kan…
Wanita Pembelah Batu Belum juga aku bercengkrama dengan embun Tangan-tangan perkasa sudah siap dengan senjata-senjata penghancur ragaku Ah, harusnya jemari itu lentik dengan warna kuku yang ranum Bukan mengunyah bara sinar mentari bersamaku Mereka bergelar hawa yang harusnya merangkai bunga…
Matahari senja menampakkan dirinya yang begitu indah setiap hari Hiruk pikuk dunia pun dimulai Ketika semua bahkan tidak menyadari betapa indahnya itu Sibuk dan bergegas pada target-target baru Namun Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar menikmati…
Lantunan dzikir yang terucap melalui lisanmu mengalahkan kokokan ayam jantan yang mengundang datangnya fajar Kau pun tak mampu dikalahkan oleh sang mentari tatkala menjalani titah Tuhan untuk menyinari kehidupan Langit gelap yang sebentar lagi menjelma menjadi pagi selalu setia menjadi…
Aku bekerja untuk masyarakat Tidak jarang aku ketemu pejabat Ketika aku bercengkrama dengan masyarakat mereka menganggapku pejabat Tapi ketika aku ketemu pejabat mereka menganggapku masyarakat Aku bingung… Aku ini masyarakat atau pejabat Menurut masyarakat pejabat orang hebat Suatu saat…
Ku terdiam.. Memikirkan sesuatu di benakku “Aku benci kalian!” Pikiranku dirasuki dengan dendam membara Ejekan dan tertawaan, kuterima sepanjang hidupku Kalian menganggapku hina Sekarang kalian puas melihatku tak dapat melampiaskannya? Aku bisu!! Aku bisu!! Kalian hanya tertawa, Membuatku ingin mati…
Seragam bhakti selimuti sang pemimpi Kian hangatkan mimpi yang bersemi sejak dini Atribut tersemat tak sekedar tuk ragawi Lebih dari itu, lebih dari skedar cirikan jati diri Justru ia sematkan dalam hati, iringi langkah berani mati Posisikan diri sebagai…
gelombang menerpa daun telinga mengurutkan kisah-kisah berwarna emosi berluncuran kian terasa amat menarik bagai burung berkicau bersama hanya simak yang mengisi berbagai drama hidup tertawakan dan tangisi mencitrakan bentuk raga-raga yang tak sunyi mencerap senandung pada memori yang terhuni…