Tag cerpen

Angka 12

Prolog Sudah cukup lama ia mencoba mengamati situasi di sekitar rumah itu. Ia tak ingin ada lubang sekecil apapun yang dapat merusak keseluruhan rencana yang telah lama disusunnya. Laki-laki itu harus mati! Mati di tangannya sendiri! Dengan sangat tangkas dipanjatnya…

Baca SelengkapnyaAngka 12

Mengapa?

Freya Hujan sore itu mengingatkan aku padanya. Kepergiannya dua musim yang lalu masih meninggalkan goresan dalam yang tak kunjung sembuh. *** Sore itu kupandangi pantulan diriku di cermin. Dengan gaun pengantin putih yang sederhana namun elegan. Kebahagiaan di dalam hatiku…

Baca SelengkapnyaMengapa?

MIMPI BURUK

Aku menahan nafasku yang tersengal-sengal, megap-megap kehabisan udara karena terlalu lama berlari. Paru-paruku terasa sakit. Jantungku berdetak begitu kencang hingga rasanya aku nyaris mendengarnya. Ia tak boleh menemukan tempatku bersembunyi! Aku tak ingin tertangkap! Gemetar kudengar langkah kakinya mendekati tempattku.…

Baca SelengkapnyaMIMPI BURUK