Stres adalah kondisi kekurangnyamanan baik pada individu maupun lingkungan. Stres bisa disebabkan karena group think (pemikiran grup) yang menekan individu.
Stres itu biasa karena kita hidup pasti ada masalah. Namun, apabila melebihi kadar, maka akan dikenal dengan gangguan jiwa atau bahasa halusnya adalah disabilitas mental.
Bentuk stres :
-Kecemasan
-Kecenderungan untuk membuat kesalahan
-Terburu-buru
-Membawa sesuatu selalu jatuh
-Membawa sesuatu selalu menyenggol
-Menyenggol orang
-Merasa terancam karena ketakutan
-Tersinggung
-Sensitif karena takut
-Berbicara cepat
-Berbicara lambat
-Ribut
-Insomnia (sulit tidur)
-Salah respon
-Menunda
-Ada simptoom/gejala fisik seperti astma, dan atau sakit kepala dan lainnya
-Trauma
-Mulai menolak-nolak tugas
Lari dari masalah (flight)
-Irratable
-benci
-Mudah lupa
-Berpikir negatif
-Bersikap negatif
-Menguap yang sering
-Selalu mengkritisi orang dan mengganggap semua orang salah, misalnya berkomentar
-Konsentrasi kurang
-Kurang fokus
-Tidak bisa ngapa-ngapain (totally freeze) bahkan sudah diberikan instruksi/pengarahan
-Ada yang terlewat/omission
-Eror
-mengalami nestapa (kesedihan beruntun)
-Black out (buta mendadak/tidak bisa melihat)
-Kondisi irama jantung menjadi cepat
-Collapse (pingsan)
-Terlalu percaya diri
-Kurang percaya diri
-Dan lainnya.
Sumber stres lain adalah adanya critical incident (dibentak-bentak, dimarah-marahin), dikucilkan, jauh dari keluarga, beban yang terlalu banyak, kurang tidur, kematian pasangan atau orang terdekat lainnya seperti misalnya keluarga dan lainnya. Dalam keadaan emergy, orang akan stres, maka akan keluar sifat aslinya/keluar apa saja yang dikuasainya.
Namun, stres ada yang positif. Misalnya pergi ke sekolah/kuliah, engage (menikah), mendapat lotere.
Sumber : anonim, psikolog