Wahai orang-orang mukmin.
Imanilah Tuhanmu sepenuh batin.
Wahai orang-orang mukmin.
Diwajibkan atas kamu untuk memilih pemimpin.
Wahai orang-orang bertaqwa.
Pilihlah pemimpin yang siddiq, amanah, tablig, dan fathonah.
Wahai orang-orang bertaqwa.
Pilihlah pemimpin yang siap mengabdi bangsa.
Wahai orang-orang islam,
Janganlah terpengaruh oleh fitnah kampanye hitam.
Wahai orang-orang islam,
Janganlah bermusuhan apalagi saling mendendam.
Wahai semua rakyat bangsa Indonesia,
Berpegang teguhlah pada empat pilar negara.
Wahai semua rakyat bangsa Indonesia,
Jadikanlah pesta demokrasi ini dengan damai tanpa ada fitnah.
Wahai semua rakyat yang berilmu,
Mari kita dukung kinerja KPU.
Mari kita kawal pesta demokrasi pemilu,
Agar tertib, aman tanpa ada kecurangan pemilu.
Wahai para pendukung Prabowo-Hatta,
Jadilah simpatisan yang berksatria pelita.
Yang rela berkorban tanpa ada dusta.
Yang lebih utama, siap bertahta atau tidak bermahkota.
Wahai pendukung Jokowi-JK,
Jadilah simpatisan berksatria sederhana,
Yang tulus tanpa balasan warna.
Yang lebih utama, jadilah pendukung yang siap menang atau kalah.
Karya: Qosim Hadi Ilmi S (Seorang Tunanetra Berprofesi Tukang Pijat)
Keren tulisannya,
menang dan kalah dalam kompetisi itu biasa….
Semoga pemimpin yang terpilih itu sidiq, amanah, tabliq dan fathonah,
kalau tidak akan tampil bencana di muka bumi serta perpecahan yang telah lama ada serta makin pecah, semoga bisa menyatu dan ini bisa dihindari,
iya yah? kenapa bermusuhan ya?
apa karena berbeda?
bahkan sampai pertemanan di tolak, diajakin ngomong diam saja, bahkan ada kemungkinan hubungan makin kaku dan semua semakin jauh.
itu semua karena pikiran negatif dan perilaku negatif.
apa mau terus begitu?
padahal kita itu semua satu saudara loh…
kebencian dan permusuhan itu datang karena mengingat terus rasa marah, takut dan sedih karena telah melakukan kesalahan dan dendam….
kesalahpahaman menjadi fitnah dan gosip, kenapa makan bangkai saudara sendiri?
aku juga bukan mencari musuh…
ga ada yang mau mempunyai musuh, semoga tidak pernah ada musuh hingga akhir hayat…
semoga kita semua disadarkan dan bukan masuk pendendam tapi masuk Rahmatan lil ‘alamin…
asik mas tulisan ini.. Semoga makin banyak teman-teman yang bisa melihat Pemilu ini sebagai ajang mencari pemimpin terbaik, bukan mencari musuh 🙂