Seleb Bicara tentang Disabilitas

Jakarta, Kartunet.com – Kali ini kartunet berkesempatan mewawancarai dua orang public figure yang sudah terkenal yaitu Surya Saputra dan Iwet Ramadhan. Kartunet menemui keduanya dalam acara yang disponsori oleh L’Occitane (10/03/2012).

 

 Iwet Ramadhan sebagai MC dan dihadiri Surya Saputra sebagai bintang tamu, menambah keramaian dalam acara ini. Dalam sesi wawancara yang berbeda, kartunet sempat menanyakan beberapa hal terkait kaum disabilitas.

 

Di sela waktunya sebagai mc, Iwet Ramadhan menyempatkan diri menjawab beberapa pertanyaan dari kartunet. Menurut Iwet, ini adalah kali pertama dirinya membawakan acara dengan peserta yang sebagian terdiri dari kaum disabilitas. Iwet yang sebelumnya pernah menjadi duta PBB untuk MDG’s menyatakan rasa bangganya atas keberadaan kartunet. “Ini pertama kalinya aku kenal kartunet dan jujur aku merasa mereka hebat sekali. Dengan keterbatasan dalam penglihatan, anak-anak di kartunet bisa membuat website dan blog yang jelas-jelas merupakan kegiatan yang sangat visual“.

Baca:  Hipenca 2011, Hilangkan Perbedaan Satukan Pemahaman

 

Iwet yang sebelumnya pernah mengalami sedikit kesulitan berinteraksi dengan tunarungu dan tunawicara juga memaparkan pendapatnya bahwa keberadaan kaum disabilitas memang sudah sepatutnya diperhitungkan karena mereka berhak memperoleh hak yang sama. Terlebih ketika berbicara tentang pendidikan dan aturan-aturan berkaitan dengan disabilitas, dengan tegas Iwet mengatakan bahwa sudah semestinya pendidikan menjadi hak semua orang tanpa ada pembatasan. Jikapun pada akhirnya ada pembatasan dari pemerintah, maka kaum disabilitas tidak boleh lantas menyerah karena pendidikan dapat diperoleh di mana saja, “Nggak usah mikirin pemerintah deh. Kalau belajar, buat aku itu di mana aja bisa. Contohnya kartunet ini, juga bisa mempertemukan anak-anak untuk belajar sesuai dengan minat masing-masing“, ujar pria berkacamata dan berkulit bersih ini dengan semangat. Ia menambahkan bahwa telah banyak orang disekitarnya yang kuliah hanya sebagai status tanpa adanya ketertarikan terhadap jurusan yang diambilnya, sehingga hasilnya nol.

 

Selepas bertemu Iwet, kartunet menemui Surya Saputra. Sependapat dengan Iwet Ramadhan, Surya Saputra juga baru pertama kali mengenal kartunet melalui acara yang diadakan L’Occitane. Ia menyatakan perasaan bangganya akan keberadaan komunitas seperti kartunet. Baginya, keberadaan komunitas-komunitas seperti ini sangat berperan dalam memotivasi orang-orang disabilitas lainnya untuk keluar dari kotak.

 

Surya yang baru saja berperan dalam sebuah film berjudul Ayah Mengapa Aku Berbeda, mengisahkan tentang seorang anak tunarungu sangat mengapresiasi semangat orang-orang yang sudah terlebih dulu dicap berbeda tetapi tetap mau berusaha tanpa bergantung pada orang lain. Surya membahas tentang pentingnya sosialisasi tentang tata cara bersikap terhadap orang disabilitas yang pada kenyataannya masih sangat minim informasinya. Berkat profesinya sebagai aktor yang berperan dalam film sejenis, Surya sedikit banyak mengetahui seluk beluk cara bergaul dengan disabilitas. “Kebetulan aku main di film ini, jadi aku ngerti sedikit bahasa isyarat, tapi kan kalau orang lain belum tentu tahu. Harusnya itu dijadikan salah satu bagian dari pelajaran formal. Gimana cara membimbing tunanetra, mengobrol dengan tunarungu,” kata Surya sambil mempraktekkan beberapa bahasa isyarat yang sempat dipelajarinya.

Baca:  Tunanetra Perlu Advokasi Diri

 

 Di akhir wawancara, Surya menyampaikan pesannya bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, “Never feel low for who you are, karena setiap orang itu beda-beda dan punya kelebihannya sendiri-sendiri”. (Ifa)

Editor: Risma

Bagikan artikel ini
Sabilul Maarifah
Sabilul Maarifah

Volunteering reporter di Kartunet.com

Articles: 3

One comment

Leave a Reply