Akulah si Kerdil
Hariku pucat pasi karena kasih tak lagi mewarnai Harga diri terlucuti oleh sorot mata penuh diskriminasi Mimpiku mati suri tanpa kutahu kapan terbangun lagi Nyali pun bersembunyi lihat diri tak lagi punyai arti Aku nampak kerdil di antara hingar binger…