gelombang menerpa daun telinga
mengurutkan kisah-kisah berwarna
emosi berluncuran kian terasa
amat menarik bagai burung berkicau bersama
hanya simak yang mengisi
berbagai drama hidup tertawakan dan tangisi
mencitrakan bentuk raga-raga yang tak sunyi
mencerap senandung pada memori yang terhuni
jantung tak ubahnya para insan yang terburu
hanya netra yang miliki hayal tentang pelangi ungu
namun hayat tetap berlompat dalam cerita yang berlaku
meraih nikmat akan takdir yang tak sempat memandang hal rancu