Jakarta, Kartunet.com – Sejumlah pemuda dengan disabilitas mengikuti kegiatan Youth Empowerment Summit (YES) yang berlangsung pada tanggal 23-25 Juli 2011 di Lapangan Tenis dan Wisma Atlet Bulungan, Jakarta Selatan. Kegiatan YES ini diadakan oleh Victor Pineda Foundation (VPF) dan didanai oleh the Australian Developmen Agency (AusAID).
Secara umum, tujuan VPF mengadakan kegiatan ini yaitu untuk menggarisbawahi kesempatan dan kebutuhan untuk mengembangkan program pemberdayaan remaja yang berkesinambungan di Indonesia. Kegiatan ini berjalan dengan baik karena selain memperoleh berbagai teori dari para pembicara, peserta juga langsung belajar mengaplikasikan teori tersebut ke dalam masyarakat.
YES adalah sebuah seminar, workshop, sekaligus studi partisipatori, sedangkan VPF adalah sebuah organisasi kependidikan non-profit yang aktif mempromosikan hak azazi dan martabat remaja dengan disabilitas. Empat tujuan khusus diadakannya kegiatan ini adalah Memberikan pengalaman terpadu yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas dalam berkontribusi pada masyarakat, Pengembangan diri dan disabilitas sebagai suatu identitas, Mulai menggunakan metode yang konkret dalam memperjuangkan kesamaan dan inklusi dengan menggunakan kurikulum ”It’s about ability”, serta Memulai pendanaan awal untuk aktivitas yang bersifat inklusi oleh pemuda, dengan keterlibatan organisasi dalam perencanaan, assessment, peningkatan, dan komponen dokumentasi. Pembicara yang hadir dalam acara ini adalah Valerie Karr dan Stephen Meyers dari VPF, Tolhas Damanik sebagai fasilitator sekaligus interpreter, Jaka Ahmad sebagai ice breaker, serta seorang peserta tamu dari organisasi WWF yang mengisi salah satu sesi acara.
Esa yang mewakili Kartunet, menjadi satu dari dua puluh peserta yang terdiri atas para penyandang disabilitas maupun nondisabilitas. VPF mengundang perwakilan Kartunet untuk mengikuti kegiatan ini karena dinilai telah merepresentasikan pemuda-pemudi penyandang disabilitas yaitu tunanetra serta dianggap mampu merealisasikan tujuan yang hendak dicapai oleh VPF melalui kegiatan YES.
Selama pelaksanaan kegiatan, para peserta belajar tentang arti sebuah kepempinan serta bagaimana menjadi seorang pemimpin ideal, belajar tentang persamaan hak azazi manusia, juga tentang bagaimana menyuarakan pendapat. Pada puncaknya, para peserta dibimbing dan diminta untuk membuat action plan untuk melakukan perubahan yang akan member arti bagi masyarakat. Para peserta juga masih akan berhubungan dengan penyelenggara acara. Hal ini dimaksudkan untuk merealisasikan action plan yang telah dibuat serta memberikan sejumlah dana untuk mendukung action plan tersebut.
Kartunet mengucapkan terima kasih kepada pihak VPF yang telah mengundang untuk mengikuti kegiatan YES ini. Diharapkan, ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama kegiatan ini dapat semakin memotifasi dan meningkatkan semangat Kartunet sebagai sebuah komunitas pemuda-pemudi penyandang disabilitas untuk berkontribusi di dalam masyarakat, serta dalam pengembangan www.kartunet.com sebagai media online yang menyampaikan isu-isu disabilitas. (AP)