|
Buku ini akan membuka cakrawala Anda bahwa kreativitas bisa didapatkan dari hal sederhana dan “tidak normal” bukanlah suatu kesalahan.
Begitulah sebuah kalimat yang terpampang pada sampul buku ini, tepat di bawah judulnya yang tercetak besar dan tebal. Apa yang bisa kita dapatkan dari buku ini bukanlah sekadar motivasi, inspirasi, atau semangat, tapi juga tips untuk menjadi pribadi kreatif dan berbeda dari orang lain. Ada beberapa kisah dari orang-orang kreatif, bagaimana mereka bisa tampak berbeda, lantas menjadi popular dan sukses karena perbedaan itu.
Misalnya kisah David Tan , seorang pemuda asal Malaysia yang merupakan eksekutif di dunia periklanan yang melamar kekasihnya dengan cara yang unik. Ia memasang sebuah iklan pada billboard di sebuah jalan bebas hambatan, di sana tertulis “Kelly Tan E.Li, Will you Merry Me?”. Sebuah cara yang tidak lazim dilakukan oleh laki-laki yang hendak melamar perempuan. Kisah lain berasal dari Sriyono, pedagang siomay keliling di Jakarta yang terkenal dengan siomay pink-nya. Ada juga kisah tentang Lady Gaga yang selalu tampil nyentrik di atas panggung.
Ah, itu sih saya juga udah tahu!
Ups, tunggu dulu. Bukan kisah-kisah itu yang semata-mata ingin disampaikan, tetapi membaca buku ini dapat mengingatkan kita bahwa Jika kita ingin hasil yang berbeda, maka kita perlu melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Ya, itulah sebabnya kenapa “Normal is Boring”.
Selain kisah-kisah dari orang kreatif, terdapat pula sejumlah kata-kata inspiratif dari beberapa tokoh. Salah satunya kutipan dari Joko Anwar yang berhasil meraih mimpinya sebagai sutradara ternama.
There’s nothing happier then getting paid for what you love to do best.
Joko Anwar
Kalimat tersebut tercetak besar dan tebal, hampir memenuhi halaman 121. Gaya pencetakan semacam ini membuat kata-kata sederhana tersebut mampu menyerap ke dalam pikiran dan hati orang yang membacanya. Belum lagi judul-judul tiap bab yang juga dicetak dengan gaya yang sama, dengan urutan yang menuntun kita untuk membuka diri dan mengubah diri kita menjadi pribadi yang kreatif. Judul-judul seperti “Think the Opposite” atau “Change the Perspective” agaknya mampu membuka pikiran mereka yang cenderung konvensional.
Membaca buku ini sama sekali tidak membosankan. Selain jumlah halamannya yang relative sedikit, ilustrasi yang terselip pada halaman-halamannya pun dapat membangkitkan imajinasi, membuat apa yang disampaikan lewat tulisannya semakin terserap ke dalam pikiran. Hal kreatif lain yang membuat buku ini tampak berbeda adalah gaya cetak sampulnya. Jika kebanyakan buku dibaca dari kiri ke kanan, maka Normal is Boring dibuka dari arah berlawanan.
satu hal lagi yang menarik. Normal is Boring berhadiah stiker bertuliskan huruf alphabet, angka, dan beberapa symbol. Pada akhir buku dijelaskan bahwa stiker tersebut adalah tantangan bagi pembaca. Kita diminta menuliskan judul buku dengan menempelkan stiker berhuruf warna-warni tersebut pada sampul depannya. Hias sekreatif mungkin, kemudian upload foto sampul tersebut pada twitter dengan hastag #NormalisBoring, dan kita berkesempatan meraih hadiah menarik. Wow, sudah dapat inspirasi, jadi pribadi kreatif, dapat hadiah pula? Buku mana lagi yang bisa begini?
Topik tentang kreativitas dan berpikir kreatif selalu menjadi gairah terbesar Ira Lathief, sang penulis. Tidak heran jika ia berhasil menuliskan sebuah buku bertema kreatif yang mampu “menyentrum” pembacanya seperti Normal is Boring. Ira memiliki beragam aktivitas, mulai dari penulis, pendidik, Tour Guide/Tour Leader, penggiat sosial dan budaya, serta seorang petualang. Agaknya keanekaragaman kegiatan yang dijalaninya itulah yang mendorong wanita kelahiran 5 Juni 1980 itu menjadi pribadi yang kreatif dan berbagi ilmu dalam buku yang luar biasa ini.
seru ya bukunya.