Narsisisme (beasal dari bahasa Inggris) atau narsisme (berasal dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan yang disebut narsisis (narcissist).
Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (dalam versi bahasa Latin: Narcissus)
http://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme
Gangguan kepribadian narsistik adalah gangguan yang melibatkan pola pervasive dari grandiosities dalam fantasi atau perilaku serta membutuhkan pujian dan kurang memiliki empati (cuek).
http://kamuskesehatan.com/arti/gangguan-kepribadian-narsistik/ dan http://psikologiabnormal.wikispaces.com/Narcistik+Personality+Disorder.
Label “Narsis” yang terdengar cukup umum hari ini, tetapi kebanyakan dari kita tidak benar-benar tahu apa artinya. Tentu, kami telah mendengar bahwa itu seseorang yang “Penuh dirinya” atau seseorang yang “Berpikir dia lebih baik dari orang lain. ”
Jika Anda mengalami masalah dengan seseorang di tempat kerja, atau mendengar hal-hal yang mengganggu tentang seorang karyawan, Anda mungkin akan menghadapi seorang narsisis. Ini berguna untuk mengetahui tanda-tanda dasar yang dapat petunjuk Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut . Jika Anda seorang manajer , Anda akan ingin membayar perhatian sehingga Anda dapat melakukan yang terbaik untuk menjaga lingkungan kerja yang baik . Jika Anda bekerja dengan atau untuk seorang narsisis , Anda akan ingin untuk mengetahui secara pasti sehingga Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk merawat diri sendiri dan menangani diri dengan baik .
Jika orang tersebut :
• Sepertinya agak menawan
• Suka berbicara tentang dirinya sendiri
• Tidak tertarik pada orang lain kecuali pada sangat dangkal (satu pertanyaan) tingkat
• Membuatnya terdengar seperti segala sesuatu dalam hidupnya lebih besar, lebih baik dan lebih penting
• Tampaknya untuk menikmati modus kinerja, rasanya dia selalu memakai sedikit acara
• Datang di sebagai agak atau sangat unggul , sombong
• Tampaknya untuk terlibat dalam situasi yang tidak bahagia atau konflik lebih dari rata-rata karyawan
• Dapat menggunakan taktik merendahkan atau agresif untuk mempertahankan kontrol
Jika tanda-tanda yang hadir, Anda harus melihat ke dalam hal-hal sedikit lebih dalam. Perhatikan apakah orang ini terampil membelokkan tanggung jawab bila ada sesuatu yang salah, dan menempatkan kesalahan pada kaki orang lain. Perhatikan apakah orang ini senang untuk mengklaim kredit bila ada sesuatu yang benar, bahkan jika keterlibatannya sangat minim. Perhatikan apakah orang di sekitar orang ini tampaknya mencoba menghindarinya, atau sebaliknya bekerja sangat keras untuk mengakomodasi dia dan membuatnya senang. Apakah orang-orang berkomentar bahwa orang ini menyebalkan hingga manajemen dan kasar kepada bawahan ? Perhatikan jika ada lebih dari satu atau dua keluhan tentang orang ini – apakah ada benang merah untuk hal-hal yang dikatakan orang tentang bagaimana rasanya bekerja dengan dia ?
Tidak semua kepribadian yang sulit adalah narsisis. Beberapa sosiopat. Beberapa orang yang memiliki beberapa perilaku narsis tapi terbuka untuk perubahan perilaku. Kadang-kadang seseorang di bawah banyak stres, dan sebagainya akan melalui periode narsis. Jika Anda curiga Anda memiliki seorang narsisis dalam kehidupan kerja Anda, luangkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut. Perhatikan perilaku, membedakan pola. Pelajari keterampilan untuk menjadi efektif dengan kepribadian yang sulit ini. Mencari tahu tindakan. Hindari gosip sebagai Anda mencari dukungan. Jika Anda seorang manajer narsisis, meskipun mungkin tampak lebih sulit di awal, hal terbaik untuk dilakukan adalah tidak mengabaikannya – mengambil sapi jantan dengan tanduk dan mencari tahu cara terbaik untuk berurusan dengan itu untuk Anda dan organisasi.
http://www.linkedin.com/today/post/article/20140418192430-15342750-working-with-a-narcissist-tips-to-identify-the-signs?trk=tod-home-art-list-large_0 dan google translate
Gejala gangguan kepribadian narsistik meliputi:
Percaya bahwa mereka lebih baik daripada yang lain
Khayalan tentang kekuasaan, sukses dan daya tarik
Melebih-lebihkan bakat atau prestasi mereka
Mengharapkan pujian dan kekaguman secara terus menerus
Percaya bahwa mereka istimewa dan bertindak sesuai dengan keistimewaannya tersebut
Gagal untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain
Mengharapkan orang lain untuk menyetujui ide-ide dan rencana mereka
Mengambil keuntungan dari orang lain
Mengekspresikan penghinaan untuk orang yang mereka rasa lebih rendah
Menjadi iri pada orang lain
Percaya bahwa orang lain iri pada diri mereka
Kesulitan menjaga hubungan yang sehat
Menetapkan tujuan secara tidak realistis
Menjadi mudah sakit hati dan ditolak
Memiliki harga diri rapuh
Tampil sebagai keras hati atau tanpa emosi
Beberapa fitur/gambaran dari penderita gangguan kepribadian narsistik mungkin tampak seperti gambaran pada orang yang memiliki kepercayaan diri atau harga diri yang kuat. Hanya saja, penderita gangguan kepribadian narsistik terlalu berlebihan dengan berpikir begitu tinggi akan dirinya dan memandang rendah orang lain. Sebaliknya, orang yang memiliki kepercayaan diri yang sehat dan harga diri yang kuat tidak menilai diri mereka sendiri secdara berlebihan, tetapi sesuai dengan penilaian orang lain terhadap dirinya.
Bila Anda memiliki gangguan kepribadian narsistik, Anda dapat tampil sebagai sombong, atau sok, sering memonopoli percakapan, meremehkan atau memandang rendah orang yang lebih rendah.
http://tirtojiwo.org/?p=962
Dalam kajian psikologi, orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik memiliki ego serta kebutuhan untuk dipuji yang tinggi.
Ciri lain dari gangguan kepribadian narsistik percaya bahwa mereka lebih superior dibandingkan orang lain dan cenderung kurang peka terhadap perasaan orang lain. Namun, dibalik egonya yang tinggi, mereka tidak suka dikritik.
Gangguan kepribadian narsistik tidak sama dengan percaya diri atau memiliki harga diri yang tinggi. Mereka yang menderita narsistik, memandang tinggi dirinya. Sedangkan orang yang sehat, tidak memandang diri mereka lebih dari yang dinilai orang lain.
Menurut psikoanalisa, gangguan ini muncul karena orangtua kurang menghargai apa yang dilakukan oleh anak dan cenderung menceritakan apa yang telah dicapai orangtua. Misal, bila anak bercerita tentang keberhasilannya mendapat peringkat satu di sekolah, namun orangtua tidak mengapresiasi dan menceritakan apa yang terjadi di kantor.
Orangtua selalu memiliki peran yang penting dan sentral dalam perkembangan anak. Seyogyanya, orangtua lebih mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh anak, tentu dalam kadar yang secukupnya.
http://www.psikologizone.com/gangguan-kepribadian-narsistik/065113882
Gejala
Gejala gangguan kepribadian narsistik meliputi:
* Percaya bahwa lebih baik daripada yang lain
* Khayalan tentang kekuasaan, kesuksesan dan daya tarik
* Lebihkan prestasi atau bakat
* Terus-menerus mengharapkan pujian dan kekaguman
* Percaya bahwa penderita istimewa
* Gagal untuk mengenali emosi orang lain dan perasaan
* Mengharapkan orang lain untuk pergi bersama dengan ide-ide dan rencana penderita
* Mengambil keuntungan dari orang lain
* Mengekspresikan penghinaan bagi mereka yang merasa lebih rendah
* Menjadi iri terhadap orang lain
* Percaya bahwa orang lain iri
* Kesulitan menjaga hubungan yang sehat
* Menetapkan tujuan yang tidak realistis
* Menjadi mudah tersinggung dan ditolak
* Memiliki harga diri yang rapuh
* Keras hati atau emosional
http://health.detik.com/read/2009/11/13/101252/1241021/770/narsistik
Narsis itu bagian dari sombong
Contoh dari narsis lainnya adalah :
-Mengambil keputusan dan kesimpulan sendiri
-Langsung menilai tanpa mengetahui sifat, pikiran orangnya misalnya langsung mengklaim kalau ingin diperhatikan, merasa tidak disayangi, dan lain sebagainya
-Mengadukan kepada orang yang bermasalah dengan anggapan patut di hukum atau dibuat takut atau contoh lainnya
-Dominan
-Memandang masalah secara subjektif, misalnya masalah yang terjadi pada anak hanya dilihat dan diarahkan untuk merasakan Gimana jadi orang tua dengan di takut-takuti mengenai kesulitan
-Cuek
-Membatasi pergaulan dan komunikasi karena merasa hebat (sombong)
-Mendekati/tertarik sama orang saat ia sukses saja dan meninggalkan saat susah, biasanya ini terjadi saat memilih pasangan dan berakibat pada penyesalan dan dampak psikologis lainnya
-Memanfaatkan kelemahan orang untuk menguntungkan diri sendiri atau kelompok
-Lupa bahwa Tuhan ada bersamanya
-Mempromosikan hanya dari kelebihan bukan kekurangan
-Pamer apa yang dimilikinya
-Membandingkan dengan orang lain yang berakhir pada menceritakan dan membandingkan dengan dirinya untuk di contoh
-Biasanya gengsi dan sulit mengakui kesalahan
-Ceritanya biasanya akan ada bohongnya dan berakhir ke muka dua deh tuh