Memahami Berbagai Macam Kebutuhan Tunanetra

Jakarta, Kartunet.com – Mereka dengan gangguan penglihatan mengalami kesulitan melihat, yang diakibatkan indera penglihatan mereka tidak/kurang berfungsi. Di antara mereka ada yang tidak dapat melihat sama sekali


dan yang kurang dapat melihat atau masih memiliki sisa penglihatan.


 


Bagaimana mengenali ciri  mereka ?


Mereka dengan gangguan penglihatan suka mengeluh sakit kepala, mata berair dan gatal. Warna dan bentuk bola mata mereka tampak beda, mereka juga suka memincingkan mata, membaca buku dengan jarak yang sangat dekat, menulis tidak pada garisnya. Mereka sulit meniru gerakan, keliru meletakkan barang, sulit  berjalan terlebih di sore/malam hari, salah masuk ruang, berjalan  tanpa arah. Suka menabrak.

Baca:  Bermain Musik Ala Tunanetra

 


Bagaimana layanan yang dibutuhkan mereka ?


Mereka dengan gangguan penglihatan yang tidak dapat melihat atau yang penglihatannya menurun secara progresif membutuhkan layanan : pembelajaran huruf Braille; pembelajaran ketrampilan orientasi mobilitas seperti berjalan dengan tongkat ; dan pembelajaran ketrampilan kemandirian lainnya.


 


Apa sarana khusus yang dibutuhkan mereka ?


Sarana khusus  yang mereka butuhkan di antaranya: reglet dan stylus, alat untuk menulis Huruf Braille; tongkat putih untuk belajar orientasi mobilitas; pembesaran huruf dan alat pembesar untuk mereka yang masih mempunyai sisa penglihatan; tekstur yang berbeda, benda nyata/konkret untuk pemahaman konsep.   


 


Bagaimana membantu mereka ?


Dengan tidak/kurang berfungsinya indera penglihatan, mereka lebih terlatih menggunakan fungsi anggota tubuh dan keempat indera lainnya, dalam hal ini pendengaran dan perabaan.



  1. Bila kita bertemu mereka, kita dapat menyapa sambil membuat kontak dengan cara menyentuhkan telapak tangan kita pada punggung tangan mereka sambil ajak bicara. Tawarkan keinginan kita untuk membantu dan tanyakan bantuan apa yang dibutuhkan seperti menyeberangkan jalan, membacakan buku, dll.

  2. Bila kita berkomunikasi dengan mereka, hindari kata ganti penunjuk (ini, itu, dan lainnya) dan akan lebih baik jika kita menyebutkan benda yang dimaksudkan seperti buku, baju, dan sebagainya. Hindari kata ganti orang (ia, kamu, dan lainnya) dan menggantinya dengan menyebut nama orang yang dimaksud. Demikian pula hindari kata ganti tempat ( di sini, di sana, dan lainnya), melainkan mengatakan “bukunya ada di atas meja makan di sisi kiri”. Kita juga dapat menggunakan arah jarum jam untuk membantu mereka lebih mandiri menemukan arah dan melakukan kegiatan.

  3. Jangan gunakan komunikasi atau kontak non verbal. Misalnya bila kita tersenyum sebagai ucapan terima kasih, maka “senyum” tidak memberi arti apa-apa. Lebih tepat, sampaikan dengan suara jelas ucapan terima kasih kita kepada mereka.

  4. Jangan tunjukkan gerakan karena tak terlihat.

  5. Bila kita meminta mereka melakukan sesuatu misalnya dalam pelajaran olahraga, kita dapat membantu dengan memperagakan gerakan langsung yang dapat diraba oleh mereka atau dengan membiarkan mereka memegang dan mengikuti gerakan kita.  Penggunaan media suara dan rabaan lebih tepat dan sesuai serta lebih banyak memberikan kemudahan dalam membantu mereka.
Baca:  DISABILITAS KENA MASALAH MENTAL, EMANG BISA?
Bagikan artikel ini
Rafik
Rafik

Tiada Mata Tak Hilang Cahaya

Articles: 27

Leave a Reply