Letih asa tak terperi
Didera angan yang terus berlari
Tanpa peduli batas manusiawi
Langkah masih berlari
Seberangi samudera mimpi
Tanpa hiraukan peluh yang mengaliri
Seringkali jatuh terkulai
Namun tiadalah api jiwa menoleransi
Biarlah setan-setan itu menertawai
Tak kulihat beda dengan diri
Berikan jalan pada gemuruh petir
Api membara menyambar diri
Lonjak asa tiada peduli
Tiadalah tersurat dalam benderang
Terseoklah lari yang buta
Tak tentu arah
Seolah terbuta
Dalam gulita di satu sisi
Tersaruk-saruk di samudera
Haus tiada pernah terpuaskan
Kejar asa yang terpendam
Di dalam gulita malam
Kendati tersayat letih
Namun asa itu tiada padam
Walau selami samudera waktu
Pertaruhkan lelah pada seserpih makna
Yang tersinari cahaya asa
Di selubung gulita mata