Ketika Kesempurnaan Menjadi Impian

Matahari senja menampakkan dirinya yang begitu indah setiap hari
Hiruk pikuk dunia pun dimulai
Ketika semua bahkan tidak menyadari betapa indahnya itu
Sibuk dan bergegas pada target-target baru
Namun
Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar menikmati sinar merah kekuningan dibalik horizontal lautan

 

Kebisingan, keramaian, keriuhan pun semakin deteriakkan diseluruh penjuru
Di sekitar, di sini dan di sana
Yang terkadang membuat kita muak dan kesal akan keadaannya
Ingin berlari menjauh dan merasakan kedamaian sunyi dunia
Namun
Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar tahu bagaimana dunia bersuara

Baca:  SURATKU PART II

 

Ada yang berteriak, berpidato, mengungkap fakta dan opini
Bahkan tidak jarang pula yang mengumbar kemunafikan berbalut mulia
Entah itu bangsawan negara, atau bahkan hanya seorang pengemis biasa
Semua berseru dan mengungkapkan keinginan
Namun
Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar menyuarakan isi hatinya

 

Semua bergegas karena waktu pun tidak pernah menunggu
Langkah demi langkah yang menggebu menghiasi seluruh sudut kota
Deru tapak kaki yang terdengar bergemuruh bersiut ria selaras putaran ban-ban karet yang berlari kencang
Tidak pernah mundur
Namun
Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar melangkah dari tempat tidurnya

 

Menghias dunia lewat karya indah tangan  manusia
Berkreasi tanpa henti
Dengan kepalan, rentangan. lambaian serta remasan
Terus menciptakan hal-hal baru
Namun
Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar meminum segelas air tanpa bantuan orang lain

 

Engkau memang tidak memilikinya
Namun engkau mampu melihat lebih dalam
Engkau memang tidak memilikinya
Namun engkau mampu mendengar lebih tajam
Engkau memang tidak memilikinya
Namun engkau mampu berkata lebih lantang
Engkau memang tidak memilikinya
Namun engkau mampu melangkah lebih jauh
Engkau memang tidak memilikinya
Namun engkau mampu berkerja lebih keras

 

Di tengah kesibukannya terkadang manusia lupa
Memiliki kesempurnaan yang kadang tidak dimiliki orang lain
Hal biasa bagi kebanyakan manusia
Namun merupakan impian terbesar bagi beberapa orang

 

Tundukkan kepalamu, renungkanlah
Terkadang kau lupa betapa berharganya diri ini
Bersyukurlah pada anugrah Tuhanmu yang tidak ternilai itu
Karena sesungguhnya, tidak semua manusia mendapatkannya

Bagikan artikel ini
Tommy Putra
Tommy Putra
Articles: 1

Leave a Reply