Jakarta, Kartunet – Pukul 15:00 WIB, sebagian teman-teman kartunet sudah berada di lantai 25 gedung indosat. Mungkin sebahagian karyawan bingung dengan kedatangan penyandang disabilitas ke gedung itu pada tanggal 18 kemaren. Bukan untuk berdemo atau mendatangi call center indosat untuk menyampaikan keluhan dan sebagainya. Hari itu menjadi peresmian atau pernyataan yang tak tertulis dari perusahaan indosat selaku operator terkemuka di kalangan anak muda untuk mengikut sertakan penyandang disabilitas pada salah 1 program tahunan perusahaan operator itu.
Indosat sudah kali 8 membuat program keren yaitu kontes pada bidang teknologi. Program yang bernama IWIC ‘Indosat wireless innovation contest,’ merupakan sebuah program yang mengajak semua orang untuk berkompetisi pada bidang teknologi seluler. Mereka yang mempunyai ide brilian tentang sebuah aplikasi impianya yang bisa digunakan pada smartPhone, atau mereka yang tertarik untuk membuat aplikasi, melalui IWIC lah indosat menyediakan tempat untuk mereka berkreasi. Ada yang spesial dari kontes bergengsi kali ini, percaya bahwasanya penyandang disabilitas juga mempunyai kemampuan yang sama dengan orang-orang non-disable, IWIC kali ini mengundang partisipasi dari penyandang disabilitas untuk ikut berkarya pada bidang teknologi. Pada salah 1 kategori yang ada di program IWIC, maka kategori ‘ideas for disable’ adalah bukti nyata di mana Indosat menghargai hak penyandang disable untuk sama-sama berkarya dalam mengajukan ide brilian, maupun pembuatan aplikasi yang bermanfaat dan bernilai komersil juga unik.
tanggal 18 kemaren gedung Indosat ramai oleh kehadiran teman-teman kartunet karena pada hari itu sosialisasi mengenai IWIC disuarakan. Antusias dari teman-teman disabilitas begitu luar biasa ditunjukan dari kehadiran mereka semua yang lebih dari 30 orang. Ini membuktikan bahwa penyandang disabilitas juga ingin berkarya dalam memberikan ide atau membuat aplikasi. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, stigma negatif bahwa penyandang disable dipertanyakan untuk berperan pada teknologi dapat dipatahkan. Teman-teman yang hadir pada waktu itu ikut meramaikan dunia maya dengan membuat twit-twit tentang acara sosialisasi IWIC tersebut.
Acara diawali dengan presentasi manager CSR ‘coperate social responsibelity’ oleh ibu Nini yang mempresentasikan apa itu IWIC dan bagamana menganisme untuk ikut serta pada kontes teknologi tersebut. Ibu Nini juga menjelaskan dasar diadakanya kategori ‘ideas for disable’ karena indosat percaya teman-teman disabilitas juga mempunyai kemampuan yang sama pada bidang teknologi, oleh karenanya menjadi alasan kuat untuk mengikut sertakan para penyandang disable ikut berkompetisi.
Acara semakin seru karena teman-teman yang hadir juga langsung diajarkan untuk menyerahkan hasil karyanya yang berupa ide brilian pada website IWIC yaitu di iwic.indosat.com. Dengan berdiskusi pada kelompok yang terbentuk saat itu, teman-teman begitu bersemangat untuk merancang aplikasi yang bernilai guna melalui ide yang akan dituangkan pada laptop masing-masing. Hal yang membuat seru acara tersebut juga karena ide-ide yang teman-teman buat langsung ditempat pada waktu itu dihargai oleh pihak indosat dengan memberikan hadiah langsung sebagai awal hadiah besar yang juga bisa didapatkan apabila karyanya terpilih menjadi karya terbaik pada kontes teknologi tersebut.
Namun acara sosialisasi kemaren bukan hanya sekedar acara hura-hura dan menegangkan, acara sosialisasi juga menjadi acara untuk menjalin silahturahmi antara penyandang disabilitas, komunitas kartunet dan pihak indosat untuk sama-sama menciptakan keakraban dengan berbuka puasa bersama. Mudah-mudahan akan ada banyak pihak yang sama dengan Indosat mau mengikut sertakan para penyandang disabilitas dalam berkreasi dan berinofasi. Sekian catatan kegiatan dari saya.