Jakarta, Kartunet – Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) telah diluncurkan pemerintah Jokowi-JK, tapi masih banyak masyarakat yang belum tahu cara mendapatkannya. Sesungguhnya kartu-kartu sakti Jokowi tersebut adalah lanjutan dari program pemerintah sebelumnya yang berdasar pada data dari Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
Mereka yang mendapatkan bantuan adalah yang sudah terdata dalam program bantuan sebelumnya seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sehingga sifatnya bukan masyarakat yang mendaftar untuk mengajukan bantuan, tapi perlu undangan dari pemerintah untuk mengambil bantuan apabila sudah masuk dalam data KPS.
Hal ini disampaikan oleh Humas dan Protokoler PT Pos Indonesia Area IV Jakarta Atjep Djuanda bahwa warga yang berhak menerima bantuan adalah mereka yang sebelumnya memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
Untuk masyarakat yang sudah memiliki KPS, tiga kartu tersebut dapat langsung diambil di kantor pos dengan cukup menunjukkan KPS yang masih aktif. Apabila KPS hilang, dapat dengan menyerahkan identitas yang berlaku beserta surat keterangan dari kepala desa atau kelurahan. Untuk memastikan, proses pengecekan juga akan dilakukan oleh Dinas Sosial atau pejabat yang ditunjuk.
Lalu petugas akan memberikan KKS, KIS, Sim Card yang berisikan uang elektronik dan KIP serta tanda bukti serah terima untuk ditandatangani. Sim card yang diberikan petugas bertujuan untuk mengecek nominal uang para penerima manfaat yang tersimpan di KKS.
Tugas pemerintah berikutnya adalah untuk memperbarui data yang ada dalam KPS. Khususnya agar para penyandang disabilitas yang memang perlu diprioritaskan untuk menerima manfaat dari kartu-kartu sakti Jokowi terdata dalam KPS.(DPM)
minta informasi pak, untuk pemasangan baru PLN dengan daya 900VA itu persaratannya harus dengan kartu KIS, kartu KIS punya muncul permasalahn baru yaitu, kenapa sudah jelas dia punya kartu KIS tp kok gak terdaftar di TNP2K, jadi solusi PLN tetep diharuskan daya 1300VA, kasihan lihat orang dan rumah nya memang sepantasnya layak mendapatkan subsidi.
minta pendapat nya pak,…? terimakasih
pak saya belum mendapatkan kartu keluarga sejahtera…..saya sehari2 loper koran
Semoga dapat terealisasi pembaharuan data penerima kartu sakti ini oleh pemerintah. Agar tidak terjadi kembali pemberian dana kompensasi BBM yang tak tepat sasaran.