Jakarta, Kartunet – Secara rutin Indonesia ikut serta dalam pesta olahraga internasional untuk para atlet tunagrahita yang dinamakan Special Olympic International (SOI). Kembali, tahun ini Indonesia akan kirim atlet tunagrahita berprestasi ke Special Olympics Internasional 2015 di Los Angeles, California Amerika Serikat.
Acara yang diadakan tiap dua tahun ini diselenggarakan secara bergantian pada musim panas dan musim dingin, yaitu Special Olympics World Summer Games (SOWSG) dan Special Olympics World Winter Games (SOWWG). Sesuai program kerja SOI, pada tahun ini akan dilangsungkan SO-World Summer Games di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada tanggal 21 Juli-2 Agustus. 2015.
Para atlet tunagrahita Indonesia yang dikoordinasi oleh Special Olympics Indonesia (SOIna) sebagai bagian dari organisasi gerakan global untuk penyandang disabilitas grahita ini, sudah aktif mengikuti kegiatan World Games ini sejak tahun 1991 pada SOWSG VIII di Minnesota, Amerika Serikat, hingga terakhir pada SOWSG XIII tahun 2011 di Athena, Yunani.
Setiap kali mengikuti kegiatan olympiade khusus penyandang disabilitas grahita ini, para atlet SOIna selalu berhasil mengukir prestasi yang membanggakan dan mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia. Terakhir, pada keikutsertaan kontingen SOIna di SOWSG tahun 2011 di Athena, Yunani, dari 46 atlet SOIna yang berangkat, berhasil meraih 15 medali emas, 11 perak dan 13 perunggu.
Pada kegiatan Special Olympics World Games 2015 di Los Angeles, Amerika Serikat, SOIna berencana mengirimkan kembali Kontingennya yang berjumlah 61 orang, terdiri dari 42 atlet, 13 pelatih, 4 asisten pelatih, 1 wakil ketua kontingen dan 1 ketua kontingen, untuk berkompetisi pada 7 cabang olahraga, yaitu atletik, teris meja, bulu tangkis, sepak bola, bola basket, renang dan bocce. Semoga para atlet terbaik SOIna dapat kembali mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia di event olahraga tingkat dunia ini.
Keikutsertaan Indonesia dalam Special Olympics Internasional menjadi sangat penting karena kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi kemampuan yang dimiliki para atlet tunagrahita. Dengan pelatihan yang tepat dan intensif, para tunagrahita pun dapat mengeluarkan potensi yang dimiliki untuk mencapai prestasi. Selain itu, olimpiade khusus ini juga menunjukkan bahwa tak boleh ada diskriminasi untuk mereka dalam masyarakat. Sebab sering kali mereka yang berkebutuhan khusus malah lebih berprestasi dibanding atlet pada umumnya yang mengikuti kompetisi olahraga pada level yang sama. Sukses untuk kontingen special olympics Indonesia di Los Angeles musim panas ini untuk terus menginspirasi Indonesia dan dunia.(DPM)