Inilah akhirnya harus kuakhiri,
Sebelum cintamu semakin dalam.
Maafkan diriku memilih setia.
Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya.
Pencinta musik Indonesia khususnya yang suka menonton X-factor Indonesia pasti tahu potongan syair lagu di atas. Potongan syair lagu tersebut adalah bait terakhir dari lagu “Aku Memilih Setia” yang dinyanyikan oleh Fatin Sidqia Lubis, sang juara pertama X-Factor Indonesia.
Fatin berhasil membawakan lagu jagoannya ini dengan baik. Gadis berdarah Batak-Betawi ini begitu menghayati lagu yang dinyanyikannya dengan sepenuh hati. Disamping itu lirik lagu ini juga cukup menyentuh perasaan, sehingga lagu ini enak untuk dinikmati. Lagu ini menceritakan seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan. Dia harus memilih cinta pertama yang lebih dulu ada di hatinya, atau cinta yang kedua. Namun akhirnya dia memilih setia pada cintanya yang pertama, walaupun dia tahu cinta yang kedua lebih besar daripada cintanya yang pertama.
Mendengar lagu Aku memilih setia serasa meminum air di padang tandus. Di tengah maraknya lagu-lagu bertema perselingkuhan tiba-tiba muncul lagu yang bertema kesetiaan. Orang yang punya prinsip hidup setia pasti terharu mendengar lagu ini. Tapi bagi orang yang punya prinsip :”Hari gini setia?” pasti akan nyengir, karena merasa tersindir. Kita tentunya berharap Fatin tidak hanya setia ketika menyanyikan lagu ”Aku Memilih Setia”, tetapi benar-benar menjadi gadis yang setia dalam kenyataan.
Selingkuh yang kata sebagian orang artinya selingan indah keluarga utuh, nampaknya sudah menjadi tren dewasa ini. Begitu banyak orang melakukan perselingkuhan, mulai dari menggunakan SMS, BBM, facebook, twitter, dan akhirnya pertemuan di satu tempat yang telah diatur. Orang muda sudah tidak tabu lagi mendiskusikan perselingkuhan di tempat umum sambil tertawa terbahak-bahak. Begitu ringannya mereka membahas perselingkuhan. Sementara Orang yang masih berpikiran konserpatif yang kebetulan mendengarkan hanya bisa mengurut dada dan berdoa supaya Tuhan menyadarkan mereka.
Menyikapi fenomena perselingkuhan yang semakin marak, tentu kita bertanya-tanya, apakah saat ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat di mana kesetiaan sudah menjadi nomor kesekian dalam kehidupan?
Ketika seseorang yang mengaku beragama berselingkuh, apakah dia sudah samina waathona atau samina waashoina? Ditinjau dari norma agama, susila, dan adat tidak ada satupun yang membenarkan perselingkuhan. Orang yang benar-benar taat beragama dan masih berpegang teguh pada norma susila dan adat pasti mengatakan bahwa selingkuh itu tidak baik dan berdosa.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang selingkuh antara lain karena faktor ekonomi, tidak puas dengan perhatian dan pelayanan pasangannya, dan ada juga yang hanya memperturutkan keinginan saja. Maksudnya adalah orang seperti ini melakukan perselingkuhan semata-mata hanya untuk kepuasan saja. Dia tidak mengharapkan apa-apa dari selingkuhannya, selain dari perhatian yang lebih dan kesenangan.
Ketika seseorang menikah, artinya dia sudah berkomitmen dengan dirinya sendiri, dengan pasangan, dan yang terpenting adalah komitmen dengan Tuhan. Komitmen untuk membina rumah tangga yang baik, setia kepada pasangan yang dibuktikan dengan menerima kelebihan dan kekurangan pasangan sebagai tanda syukur atas pemberian Tuhan. Kalau komitmen-komitmen ini dijaga, nampaknya perselingkuhan bisa sedikit demi sedikit dikurangi
Ada orang bilang katanya menikah itu ibarat kita membeli durian. Kelihatannya durian itu sudah tua, karena durinya jarang dan ketika dipukul bunyinya: “blug, blug, blug!” Tapi ternyata setelah dibuka dan dicicipi rasanya tak enak. Ada juga yang bilang menikah itu seperti membeli minuman. Kalau enak diminum, kalau tak enak dibuang saja.
Persoalannya adalah haruskah durian dan minuman yang sudah kita beli itu dibuang begitu saja? Rasanya tidak perlu. Kita haruss terima rasa minuman dan durian yang tak enak itu. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana caranya agar minuman dan durian yang tidak enak itu menjadi enak. Kita sudah terlanjur memilih si dia sebagai pasangan hidup. Oleh karena itu kita harus menerima dia apa adanya. Mungkin dia tidak bisa memanjakan kita dengan finansial yang besar. Boleh jadi penghasilannya di bawah kita. Tapi dia telah menyayangi kita dengan sepenuh hatinya. Dan dia telah memberikan harta yang tidak ternilai harganya, yaitu anak-anak yang lucu, dan pintar. Ya, memang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Namun hendaknya kita menyadari bahwa yang kelihatannya lebih itu belum tentu baik untuk kita.
Lagu Malaikat Juga Tahu yang dinyanyikan Dewi Lestari bisa dikaitkan dengan lagu “Aku Memilih Setia”
Karena kau tak lihat,
Terkadang Malaikat,
Tak Bersayap, takcemerlang, tak rupawan.
Namun kasih ini silahkan kau adu,
Malaikat juga tahu,
Siapa yang jadi juaranya.
Afgan Sarhreza dalam lagu Katakan tidak, juga berpesan:
Katakan tidak pada selingkuh,
Katakan tidak pada mendua,
Katakan tidak pada semua yang sudah miliki kekasih.
Katakan tidak pada berdusta,
Katakan tidak tebar pesona,
Katakan tidak pada lainnya,
Cukup aku satu.
Ketika kita sudah memilih setia pada si dia, maka dialah pasangan terbaik kita. Terimalah dia apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya, jangan lagi tergoda oleh yang lain walaupun dia tampak lebih sempurna dan bisa memberikan apa yang tidak kita dapatkan dari pasangan kita.
Lagu “Jangan menyerah” milik D Masiv nampaknya baik untuk dihafalkan. Dengan sering menyanyikan lagu DMasiv ini, kita akan menyadari bawa manusiatak ada yang sempurna. Semua yang diberikan Tuhan ppada kita adalah anugerah yang harus kita syukuri, sehingga kita selalu melakukan yang terbaik dalam hidup.
Syukuri apa adanya,
Hidup adalah anugerah.
Tetap jalani hidup ini,
Melakukan yang terbaik.
Terima kasih atas atensinya.Semoga ada yang bisa diambil dari artikel ini.
ditunggu tulisan-tulisan lainnya mas Zul. Bisa langsung login di account yang sudah dibuatkan lalu publish 🙂
Aduh gemes banget bacanya T.T
Kreatif banget nih nulisnya menggabungkan lirik sama opini yNg bikin q nyunyah permwn karet aaakkk~~~
Ralat : Aduh gemes banget bacanya T.T
Kreatif banget nih nulisnya menggabungkan lirik sama opini yang bikin q nyunyah permen karet aaakkk~~~
Ralat : Aduh gemes banget bacanya T.T
Kreatif banget nih nulisnya menggabungkan lirik sama opini yang bikin q ngunyah permen karet aaakkk~~~
Baca aja bisa gemes gitu ya
Bisa jadi hihihi
Keren ulasannya, kreatif banget menggabungkan beberapa lagu untuk satu opini, dan memilih lagu Fatin sebagai judul untuk membuat penasaran, terutama bagi fatinistic 😛