Evolusi JAWS, Aplikasi Pembaca Layar yang Mengubah Hidup Tunanetra

JAWS adalah salah satu aplikasi pembaca layar yang sangat populer dan telah mengubah kehidupan tunanetra di seluruh dunia. Penggunaannya sangat luas dari mulai pendidikan hingga ke pekerjaan. Bagaimana software besutan FreedomScientific ini mengubah hidup tunanetra?

Kartunet – Suatu siang di bilangan Selatan kota Jakarta, aku memasuki ruangan kursus computer milik Yayasan Mitra Netra. Peristiwa lebih dari dua decade lalu itu masih terkesan Ketika pak Sugiyo selaku instruktur, mengarahkan tanganku untuk menyentuh mesin berbentuk kotak yang mengeluarkan suara dari dalam computer. “JAWS double talk”, jelas instruktur computer yang juga seorang tunanetra sepertiku. Dinamakan double talks karena perangkat bekerja untuk pembaca layer Windows dan DOS yang masih umum digunakan saat itu.

JAWS, software yang mengubah hidupku dan jutaan tunanetra lainnya di seluruh dunia. Menarik untuk napak tilas evolusi JAWS dari yang hanya sekedar membacakan layer, hingga saat ini dilengkapi dengan kecerdasan buatan.

Sejarah Aplikasi Pembaca Layar JAWS

JAWS (Job Access With Speech) adalah salah satu aplikasi pembaca layar yang paling terkenal dan banyak digunakan oleh individu tunanetra di seluruh dunia. Dikembangkan oleh Freedom Scientific, JAWS telah mengalami berbagai evolusi sejak pertama kali diperkenalkan.

Baca:  Mengenal Program Pembaca Layar JAWS

JAWS pertama kali dikembangkan oleh Ted Henter, seorang pembalap motor profesional yang menjadi tunanetra setelah mengalami kecelakaan pada tahun 1978. Ted Henter, bersama dengan Bill Joyce, seorang programmer yang juga mengalami gangguan penglihatan, mendirikan Henter-Joyce Corporation pada tahun 1985. Perusahaan ini kemudian mengembangkan JAWS untuk MS-DOS pada tahun 1989, sebuah pembaca layar yang dirancang untuk membantu pengguna tunanetra mengakses komputer.

JAWS untuk MS-DOS

Versi pertama JAWS untuk MS-DOS adalah aplikasi pembaca layar yang berbasis teks, yang memberikan output suara berdasarkan informasi yang ditampilkan di layar komputer. Teknologi ini sangat revolusioner pada masanya, memberikan aksesibilitas yang belum pernah ada sebelumnya bagi pengguna tunanetra untuk berinteraksi dengan komputer.

JAWS untuk Windows

Dengan perkembangan sistem operasi Windows, JAWS juga berevolusi. Pada tahun 1993, JAWS untuk Windows diluncurkan, menandai transisi besar dari lingkungan teks ke lingkungan grafis. Versi ini memperkenalkan berbagai fitur baru, termasuk kemampuan untuk membaca elemen-elemen grafis, menu, dan kotak dialog. Pengembangan ini memungkinkan pengguna tunanetra untuk mengakses aplikasi berbasis Windows dengan lebih efektif.

Akuisisi JAWS oleh Freedom Scientific

Pada tahun 2000, Henter-Joyce Corporation bergabung dengan Blazie Engineering dan Arkenstone untuk membentuk Freedom Scientific. Akuisisi ini membawa lebih banyak sumber daya dan keahlian dalam pengembangan teknologi assistive, termasuk JAWS. Di bawah Freedom Scientific, JAWS terus berkembang dengan penambahan berbagai fitur dan peningkatan performa.

Peningkatan dan Fitur Baru

Sejak akuisisi oleh Freedom Scientific, JAWS telah mengalami berbagai peningkatan signifikan. Beberapa fitur penting yang diperkenalkan termasuk:

  • Navigasi Cerdas: Memungkinkan pengguna untuk menavigasi halaman web dan dokumen dengan lebih mudah menggunakan struktur seperti heading, tautan, dan daftar.
  • Teknologi OCR (Optical Character Recognition): Memungkinkan JAWS untuk membaca teks dari gambar atau dokumen yang dipindai.
  • Dukungan Multi-Bahasa: Menyediakan dukungan untuk berbagai bahasa, memungkinkan pengguna di seluruh dunia untuk memanfaatkan JAWS dalam bahasa mereka sendiri.
  • Integrasi dengan Braille Display: Memungkinkan pengguna untuk menggunakan display Braille bersama dengan output suara untuk pengalaman yang lebih komprehensif.
  • Fitur Picture Smart: Jika selama ini kendala aplikasi pembaca layer hanya terbatas untuk membacakan teks, dengan dukungan AI, picture smart mampu mendeskripsikan gambar atau foto untuk pengguna yang tunanetra. Ini sebuah revolusi besar dalam dunia teknologi asistif karena tunanetra akhirnya dapat menggunakan teknologi untuk mengidentifikasi sebuah gambar, layaknya dibantu oleh orang dengan berpenglihatan.
Baca:  Cara Tunanetra Pasang Iklan di OLX

Dampak dan Pengaruh JAWS

JAWS telah memainkan peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas teknologi bagi individu tunanetra. Dengan fitur-fitur canggih dan kemampuan untuk bekerja dengan berbagai aplikasi dan sistem operasi, JAWS membantu pengguna tunanetra untuk berpartisipasi dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari. JAWS telah digunakan secara luas di lembaga pendidikan untuk membantu siswa tunanetra mengakses bahan ajar, melakukan penelitian, dan menyelesaikan tugas. Di tempat kerja, JAWS membantu profesional tunanetra dalam menjalankan tugas-tugas mereka, termasuk pengolahan data, penulisan laporan, dan komunikasi melalui email.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989, JAWS telah berkembang menjadi salah satu aplikasi pembaca layar paling kuat dan serbaguna di dunia. Dengan sejarah inovasi yang panjang dan komitmen untuk meningkatkan aksesibilitas, JAWS terus menjadi alat penting bagi individu tunanetra dalam mengakses teknologi dan informasi. Penulis merasakan sendiri bagaimana JAWS telah membantu selama masa Pendidikan di sekolah, hingga kuliah dan mendapatkan beasiswa di luar ngeri. Saat ini pun fungsi JAWS sangat diperlukan untuk melakukan tugas-tugas dalam pekerjaan sebagai peneliti. Semoga manfaat dari JAWS dan aplikasi pembaca layer lainnya lebih dapat dioptimalkan oleh para tunanetra untuk meningkatkan produktivitasnya. (DPM)

 

Referensi

  Freedom Scientific. (n.d.). History of JAWS. Diakses dari situs resmi Freedom Scientific.

  Wikipedia. (2023). JAWS (screen reader). Diakses dari Wikipedia untuk informasi umum tentang sejarah dan pengembangan JAWS.

  American Foundation for the Blind (AFB). (n.d.). Screen Readers: A History. Diakses dari situs AFB yang menyediakan informasi mengenai sejarah pembaca layar termasuk JAWS.

  National Federation of the Blind (NFB). (n.d.). JAWS Screen Reader. Diakses dari situs NFB yang menyediakan sumber daya tentang teknologi assistive, termasuk JAWS.

Baca:  JAWS, Sang Sahabat Yang Setia

 

Bagikan artikel ini
Dimas Prasetyo Muharam
Dimas Prasetyo Muharam

Pemimpin redaksi Kartunet.com. Pria kelahiran Jakarta 30 tahun yang lalu ini hobi menulis dan betah berlama-lama di depan komputer. Lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia 2012, dan pernah merasakan kuliah singkat 3 bulan di Flinders University, Australia pada musim semi 2013. Mengalami disabilitas penglihatan sejak usia 12 tahun, tapi tak merasa jadi tunanetra selama masih ada free wifi dan promo ojek online. Saat ini juga berstatus PNS Peneliti di Puspendik Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kunjungi blog pribadinya di www.dimasmuharam.com.

Articles: 313

2 Comments

  1. mantap, mas tolong sosialisasikan atau demonstrasi kartunet, mungkin ada bbrp tunet yg blm familiar dlmnya kartunet seperti kontribusi nulis, Aktif di forum web kartunet dll.

Leave a Reply