Aktivitas mendongeng :
estafet (bergantian)
mengikuti tips cerita
untuk anak di buat santai
terus selesaikan (bisa dipending karena kondisi seperti bertanya, ingin mengulang karena menikmati cerita, merasakan kebebasan, kedekatan, nostalgia yang indah, yang bukan atau tidak memerlukan psikolog dan bukan sebagai suatu keanehan yang bisa dihadapi dengan melihat apakah yang bagus di dalam itu, mengenalkan dengan jenis cerita yang sama, serta nomor 1)
untuk anak Playgrup/TK/anak usia dini diawali dengan warning up/nyanyi, senyum-senyum, ngenalin diri secara pelan
Istilah dalam dongeng :
pop up story telling : kegiatan dongeng yg muncul dadakan, acaranya komunitas @ayodongeng_ind
folk tales : cerita rakyat, tradisional
properti : alat bantu
twist tale : plotnya tiba-tiba dirubah dan menimbulkan reaksi ooh
retelling : menceritakan kembali
read a loud : mendongeng dengan membacakan cerita
tall tales : dongeng yang mengandung cerita yang tak lazim, tak mungkin
Jenis dongeng :
membacakan cerita pakai buku (cara paling gampang) atau yang disebut juga dengan read a loud
tanpa text (dengan atau tanpa menggunakan atribut)
Catatan :
Ini sudah di tulis di www.blog.com dan tidak semuanya karena sesuatu. Mungkin bisa dibuka atau cari sendiri.
Saya mendapatkan ini saat mengikuti workshop dongeng bersama mas Muhammad Ariyo Faridh yang saya kenal saat menjadi relawan 1001 buku. Workshop ini dilakukan di Universitas Indonesia (UI) dan pernah masuk di DAI TV.
Mbak Tyas, jadi posisi dongeng sebagai terapi itu letaknya di mana? Saya masih belum paham, sebab di tulisan ini belum ada penjelasannya 🙂
Posisi dongeng sebagai terapi itu,
salah satu letaknya di komunikasi antara pendongeng dan yang didongengkan.
Mohon maaf kepada saudara Listaful Fatina karena saya membalasnya lama,