Jakarta, kartunet.com – Barrier Free Tourism yang diadakan oleh komunitas disabilitas kembali diselenggarakan. Kegiatan kali ini bertempat di Taman Impian Jaya Ancol. Peserta yang ikut berpartisipasi meliputi tunanetra, tunarungu, pengguna kursi roda, anak disabilitas, dan non disabilitas, Sabtu (14/4). Acara tersebut berlangsung hingga sore hari.
Maret lalu, perhelatan serupa berlangsung di Monumen Nasional (Monas). Pada acara kali ini, peserta yang ikut terdiri dari sepuluh pengguna kursi roda, delapan tunanetra, enam tunarungu, tiga anak penyandang disabilitas dan dua puluh peserta non disabilitas. Panitia acara berencana mengadakan agenda rutin seperti ini setiap bulan. Selain bertujuan untuk rekreasi, acara ini juga dapat mengedukasi masyarakat bahwa kaum disabilitas pun melakukan perjalanan wisata seperti masyarakat pada umumnya.
“Kalau pemilihan tempat, berdasarkan persetujuan teman-teman. Ancol dipilih karena merupakan tempat rekreasi bagi siapapun, sehingga kita akan mencoba mengedukasi masyarakat mulai dari kawasan Kampung Melayu sampai ke petugas busway dan Ancol itu sendiri.“ Ujar Cucu Saidah yang bekerja di salah satu lembaga donor darah.
Tempat wisata di Jakarta pada umumnya belum aksesibel karena sarana dan prasarana yang kurang memadai. Masih banyak lokasi wisata yang tidak menyediakan ram bagi pengguna kursi roda, kurang tepatnya pemasangan guiding block pada trotoar, serta jalan yang berlubang dan banyaknya pilar yang terpasang, mengakibatkan penyandang disabilitas merasa kurang nyaman dalam berwisata. Di Ancol misalnya, sudah tampak perubahan yang coba dilakukan oleh pihak pengelola, akan tetapi dirasa pelaksanaannya masih kurang maksimal.
“Tempat wisata yang ideal harus ramah terhadap masyarakat, baik bagi penyandang disabilitas, orang tua, maupun anak-anak.” Kata Cucu. Jalan untuk menuju dermaga misalnya, sudah berbentuk ram. Akan tetapi karena alasan tertentu, pihak pengelola memasangkan besi besar pada jalan tersebut. Walhasil, jalan tersebut menjadi sulit dilewati baik oleh pengguna kursi roda, maupun masyarakat pada umumnya.
Salah satu peserta pengguna kursi roda juga mengatakan bahwa tempat wisata di Jakarta memang kurang aksesibel. Butuh pembenahan yang maksimal agar wisatawan merasa aman dan nyaman dalam berekreasi. (Reza)
Editor: Risma