Coklat Van Andre

Sebuah cerpen sederhana tapi agak norak yang dibuat zaman SMA. Mengisahkan dua orang dengan nama sama tapi nasib yang jauh berbeda terutama dalam bidang cinta. Mau tahu jalan ceritanya, silakan baca ya

———-
VERY IMPORTANT ANNOUNCEMENT!
Buat yang nggak mbaca, dijamin nyesel tujuh turunan.

Menjelang hari Valentine, Gue andre cowo paling populer di sini menawarkan kebahagiaan yang tak ternilai.
Fasilitas :
– Minta maaf kepada seseorang.
– Ngerjain orang sampai nangis-nangis di depan kelas.
– Hadiah sekedar tanda pertemanan (teman tapi mesra).
– Nembak seseorang sampai tergila-gila (Yang ini khusus buat cewe doank!).
Keberhasilan : 100%, Guarantee from The Perfect Andre.

So, buat kalian yang sudah pasti tertarik. Hub Gue Andre di kelas IPA 3 or telp di 081312345678 buat jasa pengiriman Coklat Van Andre yang super dasyat ini!.
———-

Baca:  Worthless Love

“Wah ini promo dari Andre si anak tajir itu?”
“Iya tuh kayaknya, udah pake nyumpahin segala lagi!”
Riuh rendah siswa memperbincangkan iklan yang terpasang di mading sekolah pagi ini. Mereka awalnya tidak mempercayai iklan yang terlalu dibesar-besarkan oleh andre siswa paling keren di sini. Tapi setelah tanggal 14 Februari semakin dekat, mereka tak ada pilihan lain.

Bukti langsung pun sudah ada. Beberapa hari setelah iklan dipasang, tertera dua tanda tangan. Dari Aldy murid kutu buku anak IPA dan Cintia murid kelas IPS yang sexy abis. Menyatakan kalau mereka sudah menggunakan Jasa andre dan berhasil 200%. 200% karena mereka sudah jadian sebelum hari Valentine tiba.

Terus satu bukti yang paling sensasional lagi. Mira cewe anak IPS berhasil ngerjain Melo Cowo plonga-plongo yang sudah mutusin Mira dengan alasan kagak jelas. Saat pelajaran Ekonomi yang gurunya killer abis, Melo berulang kali minta izin untuk ke kamar kecil. Sampai sudah lewat dari 10 kali, kesabaran guru tersebut habis. Melo berusaha sekuat tenaga memohon izin sambil menahan perintah tak terbantahkan dari dalam perutnya. Guru Ekonomi tetap tidak mengizinkan Melo. Ia hampir menangis sekarang dengan rintihan yang terlihat konyol bagi yang tidak merasakan.
“Bu, tolong bu….”
Melo nekad setengah berlari menuju keluar kelas. Tapi masih 2,5 meter jaraknya dengan pintu keluar, bunyi tak mengenakkan keluar dari bagian belakang tubuhnya. Serempak semua anak tertawa apalagi Mira yang sampai histeris dibuatnya. Melo nangis bombay tak sanggup menahan malu. Pada intinya, semua penawaran The Perfect Andre, sukses besar!.

Propaganda Andre itu menyebar ke seluruh sekolah terutama anak-anak kuper yang tidak berani untuk nembak seseorang. Tidak terlewat Andre. Ini bukan The perfect andre yang kita bicarakan sedari tadi, tapi Andre cowo berkacamata tebal yang sebenarnya jika lepas kacamata tampangnya cukup lumayan. Ia selalu tidak pede dengan keculunanya itu. Sehingga kalau dekat dengan cewe, keringat dingin mengucur dari dahinya dan langsung salting. Walau begitu, Ia punya selera yang tinggi kalau masalah cewe. Ia sudah lama mengincar Vera teman sekelasnya. Tapi Vera si cewe cantik nan pintar ini, tidak pernah memandang Andre serius. Ia hanya berbicara dengan Andre jika ada perlu atau maksimal tergabung dalam satu kelompok belajar. Sehingga karena sudah tidak sabar menahan gejolak di dadanya, Andre nekad menggunakan jasa The Perfect Andre.

Baca:  Fan Fiction: Harry Potter, Kematian Fred Weasley

“Ndre, aku mau bicara”
The Perfect Andre menengok melihat siapa yang datang menghampirinya. Pria tampan bertubuh tegap itu menghentikan tulisannya di buku catatan dan menggeser sedikit posisi duduknya.
“Oh kamu Dre, ada apa?”
Andre cupu duduk di bangku kosong sebelah The Perfect Andre. Saat itu waktu istirahat, jadi suasana kelas lenggang.
“Aku butuh bantuanmu”.
The Perfect Andre tersenyum lebar. Seakan-akan faham bahwa orang seperti Andre cupu ini pasti akan bersujud meminta bantuannya.
“Biar gue analisis. Di sini gue punya tiga paket. Paket A, buat ngerjain orang sampe kapok. Ah lo kan engak punya musuh setahu gue”
Andre cupu hanya mengangguk-angguk setuju.
“Terus paket B, buat orang yang pengen balik sama pacarnya. Tapi, lo kan mana pernah pacaran sebelumnya. Sorry, bercanda. Hehehe”
Andre cupu terdiam, agak tersinggung.
“Terus. Ah ini dia. Paket C. Ini buat orang yang mau nembak cewe. Gue yakin lo pasti butuh ini!” Seru The Perfect Andre pada akhirnya.
Andre cupu tersenyum puas. Ia menatap wajah The Perfect Andre yang sangat berbeda nasib dengannya walau nama mereka sama.
“Dre, pokoknya lo harus bantu gue”,
“Terus siapa cewe yang mau lo tembak?”
Andre cupu diam sejenak. Ia takut jika jawabannya ini ditertawakan The perfect Andre.
“Fera”.
Ekspresi wajah The Perfect Andre berubah serius. Lama Ia berfikir sebelum akhirnya berkata
“Hmmm, berat juga ya. Tapi tenang aja. Dengan sedikit golden touch dari gue, semuanya beres. Mungkin perlu ada sedikit modifikasi dari lo”
The perfect Andre membuka kacamata tebal yang dikenakan Andre Cupu. Lalu diambilnya Handphone plus kamera digital dan memotret close up wajah Andre Cupu tanpa kacamata.
“Coba lihat nih muka lo sendiri. Cukup keren kan, jadi lo harus pede ok!”
Andre cupu melihat sendiri wajahnya di screen handphone. Tapi sayang tak terlihat jelas olehnya. Diminta kembali kacamatanya dan sekarang Ia dapat melihat wajahnya sendiri yang ternyata cukup ok.
“Terus buat kacamata pantat botol lo itu, gue bakal bantu nanti cari kontak lense”,
“Tapi benar kan, lo mau bantu gue dre?” tanya Andre Cupu saat mengembalikan Handphone.
“Begini deh, lo kenal Nero kan teman sekelas lo itu. Dia itu gue yang buat balik lagi sama cewenya si Resty. So you must trust me!”
Andre cupu sekarang tersenyum yakin dengan indoktrinasi The Perfect Andre. Ia teringat dengan Nero teman sebangkunya di kelas. Setelah balikan lagi dengan Resty, dia selalu sibuk ngetik sms buat cewenya itu. Padahal sebelumnya setiap hari Nero curhat di sela-sela jam belajar. Oleh karena itu, motifasinya semakin tinggi untuk bisa bersaing di percaturan cinta.***

Baca:  AKU DAN JATUH CINTA (3-8)
Bagikan artikel ini
Dimas Prasetyo Muharam
Dimas Prasetyo Muharam

Pemimpin redaksi Kartunet.com. Pria kelahiran Jakarta 30 tahun yang lalu ini hobi menulis dan betah berlama-lama di depan komputer. Lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia 2012, dan pernah merasakan kuliah singkat 3 bulan di Flinders University, Australia pada musim semi 2013. Mengalami disabilitas penglihatan sejak usia 12 tahun, tapi tak merasa jadi tunanetra selama masih ada free wifi dan promo ojek online. Saat ini juga berstatus PNS Peneliti di Puspendik Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kunjungi blog pribadinya di www.dimasmuharam.com.

Articles: 313

4 Comments

Leave a Reply