Pernahkah kalian merasa begitu kerdil, hina, lemah, tersudutkan, tak berguna, dan yang terparah merasa dunia tak akan lagi bisa menerimamu sebagai manusia???
Jawabku : Pernah…aku pernah duduk pada situasi dan perasaan semacam itu!!
Pada titik terendah. Pada titik nol. Bagai pesakitan. Bagai si kerdil yang takut akan hingar bingar. Itulah aku, itulah perasaanku dan itulah rupaku ketika low-vision kusandang pada awal 2010.
Namun siapa sangka kini si kerdil itu tak lagi takut akan tatapan orang dalam keramaian??
Lalu…siapa sangka ia akan terbang keluar dari sangkar dan hinggap di berbagai tempat indah yang penuh impian??
-(0_0)-
Obor itu akhirnya padam. Menciptakan gulita pada setiap jejak angin yang datang. Pekat benar-benar pekat, nyaris melumpuhkan urat nadi juga detak jantung. Labirin itu kini tak bercahaya. Nampak lebih rumit dari sebelumnya. Lantas sang empunya obor hanya puas merintih di balik labirin tanpa tahu kemana harus temukan terang
-(0_0)-
Ketika itu kalender menunjuk pada tahun 2010. Aku masih ‘merah’, bagai seorang bayi yang baru keluar dari rahim biungnya. Aku kala itu, menangis ngeri melihat dunia yang berbeda dari sebelumnya dengan label ‘cacat’ yang berkonotasi pada ‘kutukan’, begitu kurang lebih yang orang lain sematkan. Hari-hari kulalui dengan putus asa, tanpa gairah, dan tentunya sesak oleh air mata. Dunia seolah runtuh. Harga diriku pun seolah tercabik oleh Glaukoma yang menghadiahiku label ‘Tunanetra’ yang sebelumnya tak pernah melintas dipikiranku.
Aku merasa gamang. Kakiku tak tahu akan kulangkahkan kemana. Jari pun entah akan bisa menari mengurai kata seperti dulu atau justru mati rasa. Benar-benar tak ada peta arah soal dunia baruku sebagai Tunanetra! Adalah sebuah panti pijat atau SLB, mungkin itulah satu-satunya tempat yang bisa kudatangi demi mencari nafas sebagai bayi yang haus diteteki biungnya. Namun ingin hanya tetap menjadi ingin jika informasi tuk capai ‘ingin’ tak nampak di pelupuk mata.
“Ini kutukan!” pikirku mengumpat diri sendiri ketika itu. Betapa tidak, aku yang semula lincah bepergian dengan matic merah jambuku, tiba-tiba harus terkapar di kamar dengan dindingnya yang beku. Aku menjadi kacau, tak bersinar, dan tak lagi eksis! Ya, low-vision yang kemudian naik tingkat menjadi ‘Buta Total’ di tahun 2011 menyeretku mundur dari hingar bingar dunia maya yang selama ini kugeluti di tengah-tengah aktivitas kuliahku; setidaknya dulu sebelum aku drop-out dari universitas swasta di pinggiran Pantai Alam Indah Kota Tegal. Ah, tembok kamar seolah menghimpitku. Aku tak dapat menggoyangkan jemariku di atas papan keyboard seperti dahulu. Pendidikan pun akhirnya kutinggalkan. Benar-benar dua hal dalam fase terberatku!! Ya, sekali lagi kukatakan, harus meninggalkan dunia menulis dan dunia pendidikan adalah fase terberat dalam hidupku!
Namun, gulita itu akhirnya perlahan berubah. Pelan namun pasti terang mulai menampakkan berkasnya. Tepat pada suatu pagi pada awal tahun 2011, inbox Facebook-ku dimasuki oleh seorang tamu yang rupanya sama-sama dipersunting si Glaukoma. Dari dialah aku dikenalkan dengan website bernama “Kartunet”. “Apa itu ‘Kartunet’?” Pikirku ketika itu. Aku sempat memutar otakku beribu-ribu kali. Apa sebenarnya ‘Kartunet’? Bagaimana bisa temanku menyarankanku membuka website pembuatan ‘Kartun’’? Ya, ketika itu kupikir ‘Kartunet’ merupakan sebuah website yang dipenui dengan ratusan desain animasi. Oleh karena itulah aku sempat berpikir, “Aku kan buta, masa disuruh buka website yang isinya gambar? Yang benar saja?”. Saking penasarannya, kubuka website yang dalam otaku pasti website itu dipenuhi banyak sekali animasi semacam Doraemon atau Shinchan. Dan ternyata setelah kubuka, apa yang terjadi?
Jreeeeeeeennnnngggggggg…aku tak bisa mengamati website itu dengan kedua mataku! Penasaranku tak ereksi! Alhasil aku tetap tenggelam dalam persepsiku yang mengatakan, “Kartunet adalah website berisi berbagai macam desain animasi!”
Bukan Tuhan namanya bila tak punya rencana indah untuk makhluknya. Seolah telah diberi arah, rakit yang kudayung pun berkelok dengan sendirinya mengikuti aliran yang telah Tuhan ciptakan dalam gelap yang kurasakan. Lewat curahan hatiku tentang hari-hariku yang kelabu dan perginya kekasihku yang ‘takut’ dengan ketunanetraanku, aku diantarkan pada ‘Kartunet’ dengan keasliannya. Ya, berkat catatan Facebook-ku yang kutulis pada Microsoft Word dengan ukuran huruf paling besar, dan juga warna kontras antara huruf dan sheet semata-mata demi membantu mataku yang low-vision itu, Mas Dimas Prasetyo Muharam akhirnya menerima selebaran note Facebook itu di Facebook-nya berkat tag yang dilakukan teman. Dari situlah gulitaku tak lagi menghambat hidupku! Aku tak lagi kerdil dan semangat baru tersebar di setiap pembuluh darahku!
Adalah Mas Dimas Prasetyo Muharam, salah seorang awak Kartunet yang memberikan banyak informasi tentang dunia ketunanetraan mulai dari alat bantu, yayasan yang peduli dengan Tunanetra, sampai informasi tentang Tunanetra yang berkuliah. Wow, amazing! Tak pernah terlintas dipikiranku bahwa Tunanetra bisa berkuliah! Tapi semuanya terbukti dari sosok cowok asal Solo itu dan beberapa temannya di Kartunet, termasuk gadis dari Purwokerto yang akrab disapa Esa. Mereka semua berkuliah! Amazing bukan?? Lantas bagaimana caranya mereka berkuliah??
Tanda tanya besar di atas kepalaku soal kehebatan Tunanetra memberdayakan dirinya dalam kehidupan sehari-hari terjawab melalui Kartunet baik Mas Dimas, Esa, dan teman-teman lainnya. Bisa dibilang Kartunet membuka mataku lebar-lebar tentang siapa Tunanetra yang sebenarnya. Ah, Tunanetra bisa mengoperasikan komputer lah…Tunanetra bisa menggunakan jejaring sosial lah…Tunanetra bisa sekolah dan kuliah lah…dan yang ‘wow’ juga adalah Tunanetra bisa mengelola sebuah website! Jadi, di pikiranku adalah bahwa Tunanetra tak harus berujung sebagai pemijat, ternyata bisa lebih dari itu! Kemudian setiap informasi yang kudapat dari kartunet tiap harinya tentu membawa gairah tersendiri buatku. Dan satu hal lagi yang terpenting, aku melahirkan banyak mimpi dari Kartunet!!
Lantas apa mimpiku kala itu??
Mimpiku yang pertama, aku ingin keluar dari keterpurukanku. Aku ingin belajar komputer bicara layaknya teman-teman Kartunet agar lebih mudah mengakses informasi, dan tentu saja agar jemariku kembali menari melukiskan untaian kata demi kata. Mimpiku yang kedua, aku ingin pergi ke Jakarta demi berkuliah seperti para penggawa Kartunet. Aku ingin pendidikanku kembali! Mimpiku yang ketiga, aku ingin hidupku sempurna meski menjadi individu yang gelap hari-harinya! Dari serentetan mimpiku itu, orang tuaku pun ikut bahagia. Ia melihat anak gadisnya kembali ceria, kembali cerewet dengan cerita-ceritanya tentang sosok-sosok hebat di Jakarta yang bersatu dalam tubuh Kartunet.
Sinar mentari mengintipku dari balik jendela kamar. Malu-malu ia amati diriku yang tengah bercuap-cuap dengan seseorang di ujung telepon. Dalam benak sang mentari, mungkin ia berpikir, “Sedang apa si buta itu dengan laptopnya yang mengeluarkan bunyi-bunyi aneh?”. Yap, setelah berkutat dengan asa dan harapan yang dikirimkan Kartunet lewat informasi seputar dunia ketunanetraan, akhirnya aku bisa mengenal JAWS. Ah, betapa Tuhan begitu baik padaku! Kemudian lewat tangan mahasiswa jurusan komputer yang sedang KKN di kampungku. Tanpa kuminta, dia langsung menawarkan software itu padaku. “Ini jalan Tuhan!” Pikirku. Alhasil laptopku mengeluarkan bunyi, tapi cara pakainya?? Adalah mas Dimas Prasetyo sang Presiden Kartunet yang kemudian menjadi instruktur komputerku. Beruntunglah aku dibimbing oleh Mas Dimas yang ketika itu kuanggap sebagai pemuda ‘Cool’ karena banyaknya informasi yang dibagi padaku serta prestasi dia bersama teman-teman Kartunet lainnya. Ya, aku sangat bersyukur atas itu, meskipun mahasiswa UI itu hanya mengajari via telepon.
“Coba kamu biasakan dulu kupingmu untuk mendengarkan JAWS,” begitu pesan Mas Dimas. Alhasil pelan namun pasti aku mulai terbiasa memakai JAWS dan kebradaannya sangat bermanfaat, khususnya untuk mengakses Kartunet yang seolah menjadi vitamin penambah nafsu menulisku!
Puas dengan informasi tentang perkuliahan dan JAWS, aku mulai merealisasikan mimpiku yang lain. Aku kembali menulis! Dan Kartunet lah yang menjadi wadah tempatku menulis! Awalnya aku ragu dan malu-malu kucing untuk menulis disana karena sosok-sosok yang berada disana benar-benar amazing; aku tak ada apa-apanya bila dibandingkan mereka. Alhasil aku hanya berani mengumbar curhatanku di Kartunet. Tapi tak kusangka respon mereka sungguh baik. Mereka mengapresiasi tulisanku yang sekedar ‘curhatan gaje’ itu. Tentu apresiasi mereka menjadi motivasi tersendiri buatku. Tak hanya motivasi sebetulnya, tapi lebih dari itu. Betapa tidak, lewat curhatanku tentang keinginanku memiliki tongkat putih layaknya teman-teman Tunaentra lainnya disambut dengan lambayan informasi dari salah satu penggawa Kartunet yaitu Mas Rafik. Dari dialah aku kenal DPC Pertuni Kabupaten Brebes sebagai tempatku mencari informasi tentang tongkat putih. Berkat informasi dari Kartunet melalui Mas Rafik yang kemudian membuatku kenal dengan Pertuni, aku pun terbang semakin dekat dengan mimpiku. Kartunet merealisasikan mimpiku ‘belajar komputer’ lewat tangan DPD Pertuni Jawa Tengah. Ya, ketika itu di bulan Oktober 2011, aku mengikuti pelatihan komputer di sekretariat DPD Pertuni Jawa Tengah. Thanks God! Aku bersyukur mendapatkan jalan semacam itu. Bila tak ada Kartunet, aku tak akan bisa pergi ke Semarang untuk mengikuti pelatihan. Dan seperti biasa, aku mengembangkan hobi menulisku dengan tulisanku selama mengikuti pelatihan yang tentu saja kuposting di Kartunet. Lalu siapa sangka curhatanku di Kartunet ditunggu-tunggu oleh eberapa Kartuneters?? Oh God, it’s so wonderful! Ternyata tulisanku dapat dinikmati!
Lantas ‘cahaya’ berupa apa yang juga Kartunet bagikan?
Kartunet tak hanya memberikan cahayanya lewat semangat dan inspirasi, tapi lebih dari itu ia rela berikan. Tepatnya ketika keadaan ekonomi keluargaku tengah berada pada titik nol, dimana rumah yang menjadi tempat hunianku satu-satunya hendak dirampas oleh pihak Bank akibat pinjaman yang dilakukan orang tuaku. Perasaan pusing, galau, tak dapat berpikir jernih, semuanya campur aduk jadi satu. Tapi, Tuhan mengulurkan tangannya lewat Kartunet. Aku tak menyangka bahwa para penggawa Kartunet rela mengumpulkan uang untuk diberikan kepadaku. Oh Tuhan, sosok-sosok macam apa mereka? Malaikat kah? Ya, dari tindakan mereka itu aku berpikir bahwa motivasi mereka membantu adalah membantu yang benar-benar dan tak sekedar bantuan di dunia maya. Siapa aku? Bisa saja kan aku berbohong? Tapi mereka ikhlas dan tak peduli dengan apa pun; mereka hanya berpikir “Menolong dengan ikhlas”. Once again let me say, “Thank you, Kartunet!”.
Banyak sekali kisah yang Kartunet tebarkan padaku dalam sepi yang kurasa selama menjadi ‘bayiTunanetra yang hidup di desa kecil yang minim informasi tentang disabilitas. Namun, singkat cerita aku menjadi :
Kini Eka menjadi Eka yang seperti sekarang ini. Kini aku menjadi perempuan Tunanetra yang mandiri, penuh impian dan tentu saja berani menyeuarakan pikiran layaknya Kartunet yang tiap detiknya selalu berusaha “Bersuara” demi para penyandang disabilitas, khususnya Tunanetra. Kartunet…itulah sosok pemberi obor pertama dalam gulitaku yang kemudian berlanjut secara estafet pada tangan-tangan Tuhan lainnya. Sekarang gulitaku memang telah penuh oleh cahaya, tapi pemberi obor pertama adalah Kartunet, sebab Kartunet lah yang mengenalkanku pada dunia baru sebagai Tunanetra, JAWS, semangat menulis, Pertuni, dan bangku kuliah. Aku sadar bahwa kuliahku sekarang ini berkat bantuan dari pihak lain, yaitu UDINUS dan Pertuni, tapi siapa yang Tuhan pilih untuk mengantarku pada Pertuni Jawa Tengah? Kartunet, itulah tangan yang Tuhan pilih! Ternyata mimpiku di awal pertemuanku dengan Kartunet dapat terealisasi. Dari aku yang semula Tunanetra rumahan dan tak tahu arah tujuan hidup, kini telah bermetamorfosis menjadi mahasiswa Tunanetra yang telah mengecap bebrapa pengalaman. Boleh sedikit sharing beberapa pengalaman yang kudapat? Di kampus Alhamdulillah aku pernah diikutkan dalam Speech Contest antar PT se-Jateng, aku juga beberapa kali terpilih menjadi peserta terbaik dan favourit dalam kegiatan ketunanetraan, dan siapa sangka aku pernah masuk TV? Dan salah satu part yang cukup menggelitik adalah ketika Mas Dimas, Mas Rafik dan Sena muncul di Metro TV dalam acara 8.11 Show dimana Mas Dimas bercerita tentang Tunanetra dari Brebes! Wow, itu aku? Apakah itu aku? Ya sebetulnya Mas Dimas tidak menyebutkan namaku, namun aku yang terlanjur GR langsung me-klaim pernyataannya itu dan kontan kujadikan pernyataan dari Kartunet itu sebagai motivasi, bahkan aku punya rekaman ketika mereka tampil di 8.11 Show! Hey, tahukah itu semua karena siapa? Tentu terang yang Kartunet bagi lewat obor estafet! Dia yang menyalakan obor itu, lalu ia serahkan obor itu pada tangan lainnya hingga sekarang obor itu masih menyala bahkan semakin besar! Tanpa ada obor pertama, takkan mungkin ada obor-obor berikutnya!!
*>>Terus Baca ke bawah!>>*
Labirin itu tak lagi suram. Ada terang yang menghuni obor yang semula padam. Ada yang menyulutkan cahaya sehingga terang itu datang. Sang empunya obor kini tegak bersama pemberi terang. Dengan terang ia jejakkan kaki telusuri labirin menuju gerbang impian!
*>>Terus baca sampai bawah!>>*
Ah, tulisanku kayaknya jadi tulisan terpanjang di pagelaran ‘Sewindu Bersama Kartunet’. Entah berapa kertas aku habisin demi ngerangkum kisah dan pengalaman bareng Kartunet, itu pun gak secara detail aku gambarin. Jujur, bukan karena imbalan dari pagelaran ini, tapi emang udah banyak informaasi, inspirasi, dan motivasi yang kudapat sebagai bekal menjajaki gelapnya dunia. Kartunet kuanggap sebagai oborku, ya, cikal bakal obor yang telah ada sekarang ini. Kartunet yang menyulut obor itu, dan Kartunet pula yang mendorong obor estafet itu! Dari sekian panjang cerita yang gak terlalu lengkap ini, aku bisa simpulkan bahwa berkat kehadiran Kartunet aku punya mimpi besar, bahkan sangat besar! Dari mimpiku itu akhirnya aku tak lagi kerdil. Aku dapat mengoperasikan komputer, dapat kembali menulis, dapat kembali kuliah, bahkan dapat menikmati jutaan pengalaman sebagai Tunanetra yang masih bau kencur! Tak hanya itu, berkat Kartunet, aku dapat mengenal banyak orang dari berbagai belahan bumi Indonesia seperti dari Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, bahkan tetanggaku yaitu Tegal yang awalnya tak pernah kutahu ada Tunanetra di sana! Menurutku Kartunet adalah pelopor dan icon bagi disabilitas, khususnya Tunanetra! Bisa dibilang, ketika berada di tempat baru dan kenal dengan orang baru, media perenyah obrolan ya Kartunet! So, gak berlebihan kan kalau aku ibaratkan Kartunet adalah ‘Ibu’ sekaligus ‘Obor’ yang melahirkan serta memberi terang pada ‘Cetak Biru-ku’ sebagai Tunanetra??
*>>Terus baca ke bawah!>>*
So far Kartunet udah sangat menawan dan energik menurutku. Apa lagi di usianya yang ke-8 ini, wah makin eye-catching! Gimana gak, coba aja tengok ‘busana’ barunya, bling-bling and kinclong kan? Tapi tetep dong ya, meskipun ‘busana’ ganti, substansi tetep catchy, bahkan lebih progresif! Dengan mengusung citizen media, menurutku sih sudah sangat bagus, apa lagi didukung dengan tampilan web anyar, meski aku sempet tuing-tuing bingung dan adaptasi dengan web baru Kartunet hehehe, tapi sekarang aku udah lumayan lancar keliling di Kartunet! Oiya, boleh kasih saran? Sebelumnya mau tanya dulu, di browser yang kupake kok gak ada menu ‘siapa yang online’ ya? Apa di tampilan web baru memang gak ada? Atau browser-ku yang error? Kalau memang gak ada, aku harap di web anyar ini ditambahkan menu ‘siapa yang online’, kayak di web lama. Seru aja gitu kalau bisa nengok siapa yang lagi nongkrong di Kartunet, jadi gak celingukan pas di Kartunet hehehe. Bisa gak ya kira-kira?
Untuk harapanku ke Kartunet, tetep konsisten ya memperjuangkan aspirasi dan hak penyandang disabilitas. Informasi yang disebar Kartunet itu gak sekedar informasi yang kasarannya ‘asal posting’, tapi bisa memberi efek pada pembaca lho. Buktinya aku yang bisa mandiri dan gak kerdil lagi, iya kan? Kurasa di daerah masih banyak Tunanetra-Tunanetra macam aku dulu dimana kebingungan cari informasi dan cara untuk ‘tetap hidup dengan semangat’. Tetap bantu kami ya! Oiya, kalau bisa informasi tentang tekhnologi maupun accesibiltas bagi Tunanetra diperbanyak ya, soalnya berdasarkan komen temen-temen di daerah, mereka butuh informasi tentang dua hal itu, selain informasi yang udah dibagi Kartunet lewat sastra dan lain-lain tentunya. Satu hal lagi yang kuharap dan tentu teman-teman lain harapkan, main-mainlah ke daerah!! Kami akan sangat senang kalau Kartunet bisa dateng dan bersua bersama di daerah-daerah, biar sinerginya lebih ‘megang’ hehehe. Pesanku satu lagi, teruslah berdiri bagai kaktus di tengah padang gersang, tapi tetap kuat, bermanfaat dan membumi! Ok, teruslah menginspirasi, teruslah menebar informasi, teruslah menjadi media penyalur aspirasi! Salam akselerasi!
Happy Sewindu! 🙂
Terimakasih, kak. Seketika menambah semangat berkaryaku. Biarpun akhir-akhir ini geliat Kartunet mulai kerasa, tulisan ini yang mungkin seketika membesarkan api semangat dalam jiwa. Semoga sehat sejahtera dalam proses kesuksesan selalu, kak. FYI, 2/3 tahun terakhir aku cukup ngikutin kakak via Youtube, lho! Salam kenal, Akbar dari Jogja.
yuk nulis lagi di Kartunet kak. Siapa tahu jika sudah ramai lagi, kita ke depan bisa bikin event2 seru.
I’m so sorry dear for lating entry the comment for your writing.. well.. you know.. I had a lot of business, for our paper entitle “Nugget Herbivora” which was sucsessfully funded.. yeay.. we made it.. well lets to the point.. actually I’ve never expected that I will get someone like you in my life as a friend.. I used to underestimate people who have weakness.. I mean people like you.. but, it’s totally changed when I meet you until we know each other.. I directly changed my mind about people like you.. from underestimate to be adore.. I just wanna say thank you to God for sending people like you to be part of my life.. thank you for being my inspiration, eka.. keep fighting through the life..
wow, thank you for coming here, sir! LOL. I never expect that you will come here, and in fact you join in the last of the party LOL….I also thank to God coz God has sent you as my guardien (the sexiest guardien angel ever LOL). hope we’ll be always together 🙂
Gile dek kereeeen this has 110 Comments and read 968 times
Yooo terus berkarya….
Cemungud
tulisannya bagus banget,bisa menginspirasi bagi temen-temen.. Mbak ekka good luck ya
oh hi mas titio. iya thanks mas udah baca. semoga bs menginspirasi km juga ya heheheheh…
Cool tulisannya, luar biasa ceritanya. Kamu belajar nulis atau sering2 nulis aja jd keren gini??? Jd penasaran dgn tulisan pertama kamu, mau membandingkan dgn yg skrg-skrg ini. Hebat ya berjuang melawan keadaan tsb. Salut deh sama kamu Eka..
Salam kenal red
Coba diklik aja nama penulisnya, nanti muncul track record tulisan2 pertamanya di Kartunet 🙂
Hi, salam kenal juga :). Ya, betul dicek aja cari namaku, nanti ada tulisan-tulisanku eheheh. Sebetulnya tulisan pertamaku di kartunet berupa curhatan, dan sayangnya setelah pergantian tampilan web, tulisan curhatannya gak ada soalnya kan memang curhatan itu gak masuk kategori khusus dulu itu heheehe. Makasih ya udah sempetin baca. aku suka nulis sih, tp kalo belajar khusus gak pernah. palingan ya nulis-nulis diary gitu aja, sama palingan pernah jaman dl ikut-ikut kelas online di kartunet hehehehe….sambil jalan sambil belajar dari orang-orang yang kukenal tentang cara menulis :)). Sekali lagi makasih udah sempetin bca tulisan yg masih acak-acakan itu ehehehe
Ekka keep spirit yah,,,,,
hehehe jeng siska…thanks jeng udah mampir di tengah-tengah kesibukan karirmu eheheh
iya deh kalau begitu saya cari info dulu !!!
saya mau uber uber paket dulu,,,
brem brem…
sip sip….ditunggu kabar baiknya mas!
saya tunanetra total !!!!! terima kasih atas infonya !!!
semoga saja saya sampai ke semarang dan berkuliah disana…
tapi coba dicari-cari info untuk ujian kejar paket di daerah tempat tinggal mas Adi. kan sudah bisa pakai laptop, jadi akan lumayan terbantu untuk mengetik tugas dan membaca buku.
ya betul kata mas dimas, ijazah paket juga bisa lanjut kuliah kok. Makanya, bukan isapan jempol belaka soal lanjut kuliah heeheh. Ya mas, mending dicoba aja sedini mungkin. coba ikutin sran mas dimas. coba tanya ke mas rafik. setelah dapet ijazah, bisa lanjut ke perguruan tinggi dimana pun. ya kalo semarang kejauhan, ya di daerah tempat tinggal mas adi aja. syukur-syukur ada yg gratis kayak di Udinus :). Kalau memang mau ke Udinus Semarng, ya ditunggu nih oleh kami :). dimana pun pendidikan itu, yg penting bisa membawa kebaikan dan kemajuan ya 🙂
iya saya sudah baca tulisannya diatas !!! ooo jadi bisa ya kuliah dengan ijazah paket !!
waaah mau dong mau dong !!!
hem semarang ya !!! lumayan jauh !!!
iya betul itu. pakai ijazah paket juga bisa lanjut kuliah kok. ya cuma tidak bisa ke PTN karena bukan masalah ijazahnya, tapi ada batasan umur. tapi di swasta juga gak masalah kok. At least ada contoh Udinus yang punya concern juga untuk teman2 disabilitas. semangat! 🙂
umur saya masih muda sih !!! tapi udah 25 tahun kurang 5 hari !!!!! he he he !!! iya saya ingin berkuliah sperti anda anda semua !!! hem mimpi kali ya…
Hehehe gak beda jauh sama aku kok usianya. wah, hari gini masih bilang kuliah itu cuma mimpi? eheheheh tenang mas, itu bukan hanya khayalan. kalo memang niat, pasti ada jalan keluar. mungkin kalau usia udah segitu, ikut kejar paket aja kali ya mas. setelah ikut dan punya ijazah, bisa lanjut kuliah. kalau mau, bisa lanjut kuliah di Semarang, di tempatku berkuliah mas. Insya Allah ada keringanan biaya, mas. temenku jg ada yg ikut kejar paket, trus sekarang kuliah bareng :). Ayo mas semangat, yg penting ada semangat dan tekad kuat :). tentu mas Adi udah baca ceritaku di atas kan, so gak mustahil untuk kita gapai mimpi 🙂
saya mengakses website ini menggunakan laptop !!! saya tidak pernah ke pertuni apalagi kursus komputer !!! semuanya modal nekad !!! saya belajar otodidak sambil dibantu kak saya dan orang yg pertama menginstall laptop saya pertama kali dan memberikan saya software nvda,saya sudah 2 tahun menggunakan laptop dan screen reader saya ini..
Hi Mas Adi. Alhamdulillah ya bisa ketemu dan bersua. Salam kenal :). Wah, pengalaman yg keren, nekad tp membuahkan hasil ya? Oiya, Mas Adi ingin seperti kami, maksudnya melanjutkan pendidikan ya, Mas? Kalau boleh tahu, berapa umur Mas Adi sekarang ya? Kalau menurut saya, kalau usia masih memungkinkan, lanjut sekolah seperti dulu di sekolah inklusif ya, tapi kalau usia sudah tidak memungkinkan, ikut kejar paket saja mas. Dari kejar paket tersebut, kan bisa melanjutkan ke perguruan tingi :). Mungkin Mas Dimas atau teman-teman lain bisa membantu memberi saran 🙂
kalo tak salah, ada yayasan di Tangeran, Makfufin namanya yang menyelenggarakan belajar kejar paket untuk tunanetra. coba search di Facebook “Rafik Akbar” deh. Bisa tanya2 ke dia.
wow, ini keren sekali. salut buat semangatnya. Mengetik juga lumayan lancar nampaknya. oia, mas Adi tunanetra total atau low vision atau masih ada sisa penglihatan?
bagaimana caranya supaya saya bisa seperti anda ??? saya seorang tunanetra dari kab.paser kaltim,saya terkena glaukoma sejak berumur 13 tahun,pada saat itu saya masih kelas 2 smp,dan saya putus sekolah sampai sekarang !!! saya minim info sehingga telat info..
PUSSSYIIIIIIIIIIING…
halo mas Adi. saat ini mas Adi bisa akses website ini via HP atau komputer/laptop? sudah bisa mengoperasikan komputer bicara? pernah ke Pertuni atau tempat kursus komputer bicara daripemerintah?
Cerita nya bener-bener menginspirasi Mbak, tetep semangat ya dan bersyukur. Keep writing, aku tunggu post nya yang lain nya ya
Makasih Shela. Alhamdulillah ya :). Thanks udah mau mampir dan jd relawan plus sahabat di kampus Shel :)). sip, km jg ikut nulis disini dong Shel. km kan jg bisa nulis, ayo ayo ayo nulis 🙂
Dag ketahuan, terlihat dari efek psikologis banyak sekali yang komentar positif dan dukung, selamat yaa
selamat apanya kak? berhasil menginspirasi ya kak? eheheh….ya itu dia, sekali kita menebar kebaikan, nanti meluas. aku mendapat kebaikan dari orang lain, dan pasti kebaikan itu nantinya menyebar ke pihak lain jg :))
Iya berhasil menebar inspirasi, gimana sih itu caranya? sampai sekarang masih aja belum bisa. Untuk menebar kebaikan lebih banyak lagi tanpa adanya keterbatasan. Iya kebaikan itu pasti akan menyebar ke pihak yang lain dan itu sangatlah menyenangkan, bikin semangat dan bermakna hidup ini (buat saya loh ini, kalau yang lain gimana?).
ya Alhamdulillah ya. Tapi dg menebar kebaikan, pasti bis amenginspirasi yang lain :). tntu bisa bikin happy kalo kita bisa berbagi 🙂
tetep semangat y
cm tu yg bsa q tulis cz msh kurang pengetahuan pengalaman utk brkata lebih bnyak�� ;; ;::;; )
eheheheh thank you! makasih dan semangat jg! ini Dana Tri Atmojo bukan ya?
Kekurangan tak menjadi halangan untuk terus berkarya…. Allah telah membuka pintu buat cce untuk melanjutkan hidup dengan semangat untuk meraih cita-cita…
Tetap semangat, tetap kuat dan tak lupa selalu berusaha disertai doa . Amin..
Love youuuuuu hehe :-*
Heheeheh amien…Alhamdulillah..thanks sista….ya yg terjadi sm cece, selain karena Allah, jg karena keluarga es, termasuk esty :)). Thank you my beloved cousin :))
puanjang tulisannya..tetap semangat Ka..pasti kenal Eko Ramaditya Adikara. Beliau bisa berdaya, bahkan melebihi saya yg bisa melihat. Buktinya bukunya laris manis
Oh ya, amien. Ya, setiap manusia pasti punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing..thank you udah mampir 🙂
subhanallah ceritanya sangat bagus sekali mba ekka dan sangat inspiratif. tetap semangat untuk berprstasi mba!! sukses selalu ya 🙂
Hi Olla 🙂
Alhamdulillah Olla 🙂
Ya, ini jalan terindah buat aku Olla :))
Thanks ya udah mampir 🙂
Sering-sering mampir kesini ya Olla 🙂
Allohu Akbar, Subhanallah. Alloh maha Adil, Alloh maha kuasa. Alloh punya rencana, dan rencana itu pasti yang terindah. Eka hebat, Tetap semangat eka. Tetap menjadi perempuan yg selalu ceria. 🙂 .
Hi Bay! Yap, aku setuju sama km bay. Allah pasti slalu memberi jalan terindah, dan kita harus percaya sm jalan itu ya :). Smangat Bay!
Terima kasih udah membagi cerita inspirasinya mbak eka,, Tetap semangat ya mbak.. Semoga Allah S.W.T selalu bersamamu mbak…
Hi Havez! Iya, makasih jg udah mau jd sahabat plus relawan di kampus ya eheheheh…..Semangat Vez!
Tetap bersyukur, sabar dan ikhlas ya ka’…. semua datang nya dari Allah SWT. Dan dibalik itu semua pasti ada rencana yg baik dari-Nya…… sukses selalu 🙂
Hi Mbak Rina :). thanks udah mampir :)….iya mbak, pasti selalu bersyukur hehehe….thanks jg mbak Rina sekeluarga udah baik ke aku :)))…selalu mendukungku,,thanks mbak!
Eka P. Taufanti kamu spesial saudari ku
.. Terimakasih karena kisahmu menjadi semangat baru dalam hidup ku , mengubahku menjadi hamba yang lebih bersyukur lagi .. Tetap bersyukur , tetap semangat saudari ku terkasih
Betapa Allah sangat menyayangi mu saudariku..
Maaf kan saya ini yang baru mengetahui keadaan mu sekarang tapi percayalah aku slalu berdoa agar kita semua sukses dan bahagia di dunia maupun di akherat nanti ,,
*genk BS
terimakasih teman kau tak berubah menjadi si pemurung lagi , kini kau tetap Eka yang dulu yang cerewet , cerita dan slalu semangatt
yuk, semangat untuk berbagi dan mengambil langkah-langkah positif 🙂
Sip mas dimas…sip..ayo semangat!
Hi Jeng….thanks ya udah mampir :). hehehehe kamu manggil Jeng BS, jadi inget masa lalu pas SMA ahhaha…..iya jeng, Alhamdulillah ya apa pun yg terjadi pasti adalah jalan trindah :). ya kita hidup di dunia untuk saling menguatkan satu sama lain, berbagi rasa syukur dan semangat. Alhamdulillah kalo aku, kartunet, dan kita semua dapat saling menebar inspirasi dan semangat :). Sukses buat kita fit!
salut buat semangatnya 🙂
Hi bro…thanks ya udah mampir :). Ya, semangat jg buat km brooooo..
nha ini namanya br inspirasi yang joss. tetap semangat untuk meraih mimpi gmn pun keadaanya.. jangan pernah hanyut dalam keterbatasan meski berat krn di balik semua itu pasti ada hikmah yg luar biasa asal di iringi dg DO’A,usaha dan maju trs pantang galau. kisahmu membuatku untuk bersyukur atas nikmat ALLOH yg tiada tanding. sukses buat eka. semangat selalu.
thanks bro! Thanks udah mampir! Thanks juga udah mau jadi sahabat plus relawan di kampus :)). heeheh aku gak pernah galau kali bro! hehehe….ya salut jg buat km bro! Semangat!
bersyukur itu untuk dibagi manfaatnya bagi sesama, tak hanya bagi sendiri. Ketika kita bersyukur, kita amalkan rasa syukur itu dengan berbagi nikmat itu dengan yang lain. let’s take action. semangat dan terima kasih sudah berkunjung 🙂
Sip betul banget mas Dimas :). Alhamdulillah ya kita, entah kartunet, mas dimas, aku, temen-temn disabilitas maupun non-disabilitas bs saling berbagi syukur dan inspirasi 🙂
terima kasih dan salam kenal Eka
Iya, terima kasih jg mas Iwa :). Salam kenal juga 🙂
sungguh bukan suatu kebetulan semua yang terjadi didunia ini terjadi. semua sudah dipertimbangkan secara matang oleh NYA, Tuhan yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,… begitu juga dengan apa yang terjadi kepada sodaraku, semua yang terjadi adalah yang terbaik, kamu adalah orang yang terpilih, bukan untuk di hinakan, di rendahkan atau di putuskan nikmatnya , tapi kamu mulai diasah menjadi insan pilihan yang bakal bisa menginspirasi kami semua. yaa kamu diasah dan kamu akan jadi pemenang…
kamu diciptakan bukan untuk dijatuhkan, tapi kamu diciptakan untuk menginspirasi kami, orang yang katanya normal tapi justru tidak atau jarang melihat nikmat yang diberikan olehnya….
semangat sodaraku, salam hormatku untukmu dan saudara2ku di komunitasmu _/|\_
Hi Dilli! Makasih udah sempetin dateng kesini. Iya, Dili. Insya Allah ini jalan yg terbaik dan demi mencapai ridho ilahi. Ya, kita semua saling menginspirasi. Aku menginspirasimu, kamu menginspirasiku, dan mereka menginspirasi kita! 🙂
iya, salam hangat dariku dan dari Kartunet! Sering-sering mampir sini Dili 🙂
oia soal fitur untuk tahu siapa yang sedang online. hmm, sebetulnyak ita ini betul2 ganti sistem, jadi fitur2 berbeda pula. sebetulnya bisa saja dipasangi fitur itu lagi, tapi disinyalir fitur itu ikut agak sedikit memperlambat loading web.. iya.memang seru sih kalo tahu siapa saja yang sedang online. apalagi sekarang sudah ada fitur inbox
oh trus pertimbangannya karena dpt memperlambat loading web itu ya mas? hmm seru ya padahal eheheheh….kalo gak bisa liat tuh kayak kesepian di kartunet hahaha…
cerita yang sangat menarik dan menginspirasi sampe q copy loh bwt di print ga apa2 kan heheee 😀 pokoknya keren-keren dari yg sangat terpuruk hingga bangkit menjadi orang yang hebat Allah swt memang Maha Adil didalam kekurangan manusia Allah berikan anugerah yg luar biasa yg mungkin tidak semua orang bisa seperti eka saat ini tetap semangat eka
kangen pngn dnger cerita eka lagi ne hehehe
ajak teman2 yang lain buat rajin2 berkunjung ke Kartunet ya 🙂
Bener itu mas dimas. semoga bisa lebih banyak lg temen yg mampir kesini biar bisa melihat sisi lain dr dunia ini hehehe. aku semalam chatting sm junior di kampus, ternyata dia udah kenal kartunet dari waktu itu lho mas. aku aja kaget plus seneng. dia sering ngisi tulisan di surat kabar mas. aku udah minta dia ngisi rubrik-rubrik di kartunet jg hehe
sip Mi. Copy aja gpp ehehhehe. Mudah-mudahan aja banyak yg terinspirasi, termotivasi dan bisa mengenal disabilitas lebih jauh ya Mi :). Sip, Umi jg keren kok, eheheh. Bentar lg mau jd sarjana kan eheheh. Eiya, boleh-boleh kok ditunggu cerita lainnya. sering-sering aja nongkrong di Kartunet Mi :). Temen-temen kampus ajkin mampir ke kartunet jg mi, biar lbh kenal sisi lain dr dunia ini :). dari kampus umi lebih deket ke anak-anak kartunet lho eheheh…thanks ya mi
ya eka mpe bpk ma ibu ikutan baca jg loh heheee coz kata’y hebat eka bisa nulis cerita yg inspirasi n memotivasi bnyak orng,,, 😀
Amazing! Begitu kesan pertama kali saya kenal Ekka. Saat itu Ekka dan teman jauh-jauh dari Brebes ke Tegal hanya untuk ikut acara perekrutan FLP Tegal 11 Maret 2012. Tau darimana ya info perekrutan FLP Tegal? Katanya Ekka juga mau kuliah di Udinus. Beneran,akhir tahun 2012 kalau ga salah ketemu Ekka lagi di Udinus. Tambah kenal Ekka saat Juni 2013,saya yang lagi hamil 6 bulan numpang nginep di kost Ekka,kebetulan ketemu di gedung G Udinus saat saya ngantar suami bimbingan thesis. Lihat Ekka duduk di ruang tunggu, saya samperin aja,trus wawancara he he,tanya2 kok bisa ya tuna netra mengoperasikan komputer? Subhanallah.. Amazing! Tetap semangat ya meraih mimpi,berpestasi dan menyebarkan kebermanfaatan untuk orang2 di sekelilingmu.. Kalau mba ke Udinus lagi bareng bocah2 ntar Ekka bantu gendong ya he he..
hi Mbak Tya! Makasih udah mampir. Wah, Mbak Tia ngingetin masa-masa itu hehehe. Jd inget waktu itu berdua dari Brebes ikut FLP di Tegal eheheheh. Akhirnya ketemu sosok Mbak Tia yang cantik deh eheheh. Eh ternyata berlanjut ya Mbak. Di kampus jg ketemu. Kayaknya jodoh ehhehe. Ya, aku seneng Mbak Tia udah mau nginep di kos yg sederhana heehehe. Gak nyangka lho mbak! Wah boleh banget, kapan si kembar mau diajak ke kampus mbak? ehhhheee…..miss you, Mbak. Eiya, Mbak Tia boleh lah sering-sering mampir kesini ehhehehe….tulis-tulis jg di Kartunet Mbak. Mbak kan jago nulis :))
Kuncinya kita jangan buruk sangka sama diri kita sindiri, karena Allah lebih tau apa yang kita tidak tau, sesungguhnya apa yang kita anggap baik belom tentu baik. Jadi skenario Allah pasti indah. Semangat all!
Betul….
dilarang suuzon sama diri, lingkungan dan Tuhan
ambil hikmah di baliknya….
Semangat ^_^
sip. betul kakak…gak boleh buruk sangka sm sang pencipta. ketika mau mensyukuri apa yg ada, segalanya pasti indah :))
Setuju banget Mas. Iya, jangan buruk sangka. Jujur, dari pengalaman awal tunet sampai ketemu kartunet, sampai ketemu perrtuni, sampai kuliah, semuanya aku sadari udah direncanakan Tuhan. serasa mimpi dan udah terencana banget deh mas. dari mulai aku kenal kartunet, pengen belajar JAWS eh malah dikasih JAWS sama anak KKN, trus dari kartunet kenal ke pertuni sampai dari pertuni diksih pelatihan , kuliah jg dari udinus, dan lain-lain. heehehh
hmm, soundtrack yang pas buat kisah ini kayaknya Catch the windblows dari endah n’ rhesa ni 😀
Hi! Kok bawa-bawa soundtrack pribadi??? Hiks hiks jd terharu inget lagu itu! Komen yg lainnya dong?
Setiap perubahan pasti menuju ke arah yang lebih baik, apabila kita menyikapi dengan baik. Jadi ingat, ada seorang tunanetra yang menelpon saya berbulan-bulan lalu, yang bertanya tentang Kartunet dan teknologi aksesibel. Beliau mengetahui informasi tentang Kartunet dari RRI Pro III yang beberapa waktu lalu mewawancarai Mas dimas Muharam, dan juga bantuan dari adiknya untuk mengakses situs Kartunet.com. Beliau bercerita bahwa karena ketunanetraanya beliau menjadi putus kuliah, tidak bekerja, bahkan ditinggalkan istrinya. Hal ini membuat ia prustasi dan hanya hidup dalam lingkuk keluarga. Tetapi beberapa hari lalu ia menelpon kembali, dan subhanallah, intonasi suaranya berbeda drastis. Ia sangat senang karena ingin hijrah dari masa kelam, untuk mengikuti kursus komputer bicara. Yang sangat terlihat dari perubahan ini bukan hanya karena dia ingin melompat ke periode baru dalam hidupnya, tetapi juga karena dukungan keluarga yang sangat besar. Ini merupakan hal yang penting, karena keluarga adalah orang yang paling dekat dengan penyandang disabilitas, bukan teman, bukan sekolah, ataupun pemerintah. Ini juga menjadi catatan bahwa Radio, sebagai teknologi yang mulai terlupakan, harus kita manfaatkan untuk menyebarkan informasi seputar disabilitas. Karena masih banyak saudara-saudara kita di daerah yang masih menggunakan teknologi ini, yang sangat aksesibel bagi tunanetra. Seperti beliau ini, seorang tunanetra yang tinggal diperbatasan Kuningan-Cirebon, yang karena radio, akhirnya mampu kembali melihat terang dalam gulita yang membelengguhnya.
oooh
iya setuju
Semoga makin cepet ya perubahan itu,
bukan cuman Tuna netra aja yang gitu,
yang disabilitas mental juga gitu ada yang mesti berhenti sekolah/kuliah, kerja, organisasi padahal kan perlu juga tuuu, kalau diam aja, menurut saya si malah semakin jadi, belum lagi kalau psikososialnya buruk….
>.<
iya betul kakak. semoga perubahan itu makin cepat ya biar beliau gak lama menghabiskan waktunya untuk meratapi nasib, sebab di luar sana banyak banget yg bisa diraih. hmmm untuk disabilitas mental jg harus ‘bergerak’, kalo diem aja ya ntar malah kemunduran yg diapat
Amin
Beliau? Siapa? Penasaran….
Betul sekali…..
wow, keren ceritanya mas. kalo di daerah kuningan, sebenernya aku dapet JAWS dari mahasiswa KKN dari Universitas Kuningan mas. bisa mungkin itu temannya mas Rico kesana heheeh. Alhamdulillah banget ya sesama bisa saling menyemangati dan memberi informasi :). hmmm kalau boleh bilang, ada salah seorang redaktur kartunet yg sempet ketemu aku di jakarta and keesokan harinya ngobrol di telpon katanya pembawaanku dan gaya penyampaian apa yg ada di pikiranku ketika berbicara udah ada kemajuan dan beda sama dulu-dulu pas masih awal mas ehehhe. udah makin semangat..
Pernah, sering
tapi tukik ke yang lain,
benar,
aku masih banyak yang patut di syukurin…
kayaknya roman menang nih mbak….
traktir yal hehe
hehehe semangat aja kakakkkkk…ketika bersyukur, segala sesuatu pasti lebih indah dirasa heeheh…ah bisa aja,,,ya mudah-mudahan menang, tentu itu doa setiap yg ikut lomba. kalo dosenku bilang, “Kalau udah ikut kompetisi, ekspektasinya ya harus menang. Kalau ekspetasinya bukan menang, ya mending gak usah ikut”. gitu kata beliau ehhehee. ya aku sih serahin sm juri dong ahahahahha…
iya jadi ikut semangat ^_^
makasiiii
oooh gitu
kalau aku si memperhitungkan falsifikasi jadi kalau gagal ya terima terus coba lagi dan lagiiii……
iya…..
Keajaiban slalu terjadi tanpa kamu tahu, siapa sangka seseorang yg tidak bisa melihat, bisa menelurkan banyak sekali karya tulisan yg apik. 대박! Teruslah kejar impianmu Eka, gapai setiap kesempatan yg datang, sukses pasti akan menghampirimu. Tetap Tawakkal pada-NYA, DIA pasti akan slalu menolongmu,,,,, Semangat terus ya! 화이팅!!!!
tentu, keajaiban itu datang pada siapa saja, karena Tuhan pun tak pernah pilih kasih menyayangi umatnya :). Percaya atas segala yg didapat, jalan yg ada disyukuri,,ketika udah bersyukur, pasti ada jalan. aku jg percaya itu. aku gak nyangka tho, dari kenal kartunet, trus merembet kemana-mana, pasti itu udah jalan Tuhan ya…eiya, ini Miyu ya?
soalnya do’a kamu itu mau biar eksis lagi. makanya dipertemukan dengan Kartunet. Seperti tulisan Ary kan kalo semua bisa eksis di Kartunet 😀
hahaha bener juga ya. siapa aja bisa eksis di kartunet, dan aku dilempar kesini ya akhirnya ahhaha. tp bener deh mas, kartunet dan segala yg udah kudpaat adalah cetak biruku. jd tunet mah gak masalah ahahha…..ketika seorang disabilitas tahu apa-apa aja yg bisa mendukung dia baik dlm aktivitas sehari-hari atau pun dlm meraih mimpi, rasanya tuh disabilitas yg dimiliki gak jd hambatan. pengertian disabilitas banget deh :))
sama nih, aku dilempar kesini,ckck takdir
nah, itu yang sering saya katakan bahwa apabila kita berbuat sesuatu untuk disabilitas hari ini, itu adalah investasi bagi kita, saudara, teman, dan keluarga di masa depan. Ketika sudah diciptakan lingkungan yang mendukung, keluarga yang pengertian, dan sistem yang mengakomodasi berbagai kebutuhan seseorang, maka ketika suatu saat seseorang menjadi disabilitas, hidupnya taklantas berakhir. Dia tetap dapat beraktivitas normal meski dengan cara yang sedikit berbeda. toh tujuan dan hasilnya sama. Salah besar pemerintah mengabaikan 10% jumlah penyandang disabilitas dari total penduduk danlebih memilih membuang-buang uang rakyat dengan bantuan sosial dibanding menciptakan lingkungan yang aksesibel jadi tetap produktif.
wah, iya ya, jd gemes. seandainya uang yang dibuang-buang untuk bantuan sosial itu lebih digunakan untuk accesibilitas dan sejenisnya ya mas yang bisa mendukung disabilitas
Selalu bergerak hijrah menuju bukit kebaikan, kebajikan, melalui pemuliaan potensi setiap makhluk hidup. Mata bathin yang diolah kelola berproses menghasilkan cahaya utk diri, lingkungan dan alam semesta, In shaa Allahu
Wow..Bu Aya ini selalu keren kalo pilih kalimat :). Insya Allah, Bu, mari kita hijrah ke yang baik-baik, tinggalkan yg buruk-buruk eheheh…thanks udah komen, Bu Aya 🙂
kisah yang ispiratif,, makasih eka dengan kisah ini membuat saya selalu bersyukur, tetep semangad ya eka n selalu optimis, kamu pasti bisa raih cita citanya.. Allah tidah tidur pasti akan mendengarkan doa doanya km eka dan berikan yang terbaik buat eka dan keluarga..
keep spirit
keep smile
you can do it
sip. Alhamdulillah…kita semua sling mengasi, memotivasi dan menguatkan ya :). mari maju sbersam, sayangi semua makhluk Tuhan, tak terkecuali penyandang disabilitas ya li :). thanks li 🙂
oia mau klarifikasi soal 811 show itu! haha. saya kira gak ada yang nonton itu. tapi maaf ya, saya memang sering nyomot cerita dari anak Brebes itu di beberapa kesempatan. hehe. soalnya kita butuh Eka-Eka yang lain di banyak tempat di negeri ini. yang mampu bangkit, mau mengubah hidupnya, dan melanjutkan berkarya dengan lantaran teknologi informasi dan komunikasi. Jangan minta royalty ya. 😀
Ya, Alhamdulillah mas. Ya, aku tahu, semua ini karena Allah mas, tapi aku percaya ada tangan Allah yg Allah pilih. Tangan-tangan itu ya Kartunet dan yang lainnya :). Ya aku sampe sekarang suka gak kebayang aja gitu, gimana kalo aku waktu itu gak kenal kartunet ya, nanti jadi apa ya aku? ahahha. kebetulan banget kan waktu itu kartunet banyak mengusung soal sastra, cucok sama hobiku, hehehee. oiya, soal 8. itu ada yg nonton kok mas. di semarang ada yg nonton, serius. aku punya lho rekamannya, ambil dari youtube lho. trus kalo di kampus suka aku kasih tahuin ke temen-temen hahahaha…oh tenang mas, aku gak bakal minta royalti, palingan minta uang makan aja ahahhaha. ya aku seneng kalo di luar sana Eka eka yg lain jg punya dan dapet semangat yang sama kayak aku hahaha. ide bagus mas, mending di jadiin dalam satu kompilasi gitu 🙂
paling cuci-cuci piring di dapur. hehe. iya. dijadiin buku kompilasi maksudnya. mmm.
wah masa cewek cantik gini cm nyuci piring di dapur ahha. gak bisa Facebookan gitu ? hahah…sip,,,semoga bisa disatuin mas jadi buku 🙂
Alhamdulillah, subhanallah, kuasa Allah memang besar untuk kita semua. Terima kasih Eka untuk semua apresiasi ini. Sungguh bukan Karena Kartunet kamu bisa seperti ini, tapi semata-mata hanya karena kuasa Allah dan kamu sendiri yang mampu bangkit. Jika Kartunet tak pernah ada, mungkin kamu akan ketemu dengan kartunet-kartunet lain yang menjadilantaran untuk takdir yang sudah tertulis sebelumnya. Sekali lagi, ini jadi pelecut buat kita semua agar lebih semangat dan terus memberikan yang terbaik untuk orang lain, at least, teman-teman kita sendiri. dan jadi kepikiran, kalo tulisan2 di Kartunet Sewindu ini dikumpulin dan dikompilasi dengan pengalaman dari pendiri sendiri, seru kali ya?
quote paling seru dalam tulisan ini menurut saya ini “Aku menjadi kacau, tak bersinar, dan tak lagi eksis!” pakai tanda seru lagi. haha 😀
kok bisa mas? ahahha..kok bisa seru???hehh..eiya, sorry mas tulisannya kepanjangan…abis aku gak bisa merangkum segala sesuatu jd singkat dan padat ehehehhe.
Dia memang sangat lucu…memberikan hadiah yang amat besar agar kita tetap selalu bersyukur. Raihlah hatinya maka kamu pasti akan lebih dari itu Eka. Percayalah ….Dia sangat menyayangi kita. Jangan pernah berhenti menulis, tulis semua apa yang kamu rasakan. Semangart ya …. raih terus cita-citamu setinggi-tingginya. SemangArt semangArt semngArt 😉 . . . I Love U
Love you too, Helen :)….eiya, sangat setuju sama kata-kata km helen :). makasih sista! oiya, km jg ikutan nulis disini dong len,,,aku tahu km jago nulis kok. ikutan nulis jg ya? sharing dan curhat-curhatan di sini, seru lho len! km bisa menemukan sisi lain dari dunia ini! 🙂
Subhanallah, Allah tdak tdur nok, Allah menjawab semua doa kita, tante pernah ngalami berada dititijk kulminasi pling bwah sepertimu walaupun dgn beda masalah, ekka sudah berubah sosok gadis manja yg rapuh setelah glukoma merenggut cahaya kehidupanny skrg sdh berubah menjadi gadis tegar bhkn mampu jadi motivator yang lainnya kartunet sudah menuntunmu jadi pembawa obor terang bukan cuma bwat eka pribadi tapi bwt teman2 jga, tetp tegar, semangat berjuang dan berdoa nok, terima kasih kartunet kehadiranmu sudah benar2 merubah keponakanku yg rapuh dan terpuruk karna cahaya ny terenggut glukoma kini menjadi wanita yg penuh semangat dan lincah kembali
hi tante! Wah maksih tante udah sempetin mampir. hmm iya tante, yg penting kita bs melewati fase kayak gitu ya tan. ya nih tante, eka udah gak manja lagi, gak kayak dl hehehe. kalo skrg mau manja gmn, gak bs tante hehehehe. ya tan, eka makasih banget sm kartunet,,,coba kalo gak ada kartunet, mgkn msh di kampung kali ya tan skrg eheheh..
terus semangat buat mbak Eka. Tuhan selalu memberikan jalan kepada umatnya, hanya saja umatnya terkadang tidak tau kalau tuhan sedang campur tangan dalam hidupnya. Keep it up!
Thank you Udda!! Thank you udah mau jadi tmen di kampus :D. Semangat! Semangat buat debate nya!
Di tengah keterbatasan yang Ekka miliki tersebut, hal terhebat menurut saya adalah semangat yang Ekka punyai untuk terus melanjutkan hidup dengan berusaha berbuat hal yang terbaik. Lalu, usaha Ekka untuk bangkit dari keterpurukan juga luar biasa. Tentu bukan perkara mudah untuk tetap berpikir positif di antara kekalutan yang Ekka rasakan atas ‘kondisi yang tidak diinginkan’ yang terjadi pada diri Ekka ketika itu. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya. Dan salah satunya adalah Ekka yang dengan kekuatan harapan dan keyakinan akan kebesaran Tuhan-lah yang mampu menjadikan Ekka seperti saat sekarang ini. Sosok yang kini kembali bercahaya meski dahulu sempat redup dan bahkan hampir padam. Teruslah menginspirasi. 🙂
ok mas thank you! iya mas, Alhamdulillah sekarang mulai terang lagi meski terang dlm makna konotasi eheheh. ya karena penyakit itu jd pisah sm tmn2 di UPS jg, termasuk mas arifin :). semoga bs ada hikmah ya mas. thank you mas!
“sebelum km mengeluh bahwa km buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada ditingkat terburuk didalam hidupnya”
ttp smngt ade q,,,q ykin km bisa melwti pahitnya khdupan ini,,,,
brfikiri positiflah, bhwa dlm suasana sprti ini ada hikmahnya
optimislah de, krn q ykin km mampu mnggpai cita2mu
truslah brsha dan jngn mnyerah….
dan yg trkhir, brdoalah dan meminta pertolonga kpd Allah SWT,
smga km bisa meraihnya….love ade q…
Hi mas jack! Thank you udah sempetin komen di sini ya! ya, mas, love you to, kakak!!
ya Insya Allah tegar mas, udah terbiasa jg sekrang. Tentu selalu berdoa kpd Tuhan, apa pun yg terjadi, inilah jln terbaik, krn bnr kata mas jack, ada yg lebih menderita dr aku ya. Thank you mas!
well this is very inspiring to me.. and don’t give up from something less, from less became more !
heheh thank you cal! thank you udah meluangkan waktu. hope we all can catch our dreams!