Kesasar Ya?

Sepulang dari panti asuhan, segerombolan 8 anak berniat hendak menengok temannya yang dirawat di RS. Al-Islamdi jalan Soekarno Hatta. 2 anak yang hanya punya kemampuan 50% tahu jalan mengajak lewat Kiara Condong. Ketika di sebuah perempatan, mereka terpisah. 2 anak tersebut menyebrang duluan, 6 anak yang lainnya masih di belakang. 2 anak tadi berhenti menunggu mereka, namun ternyata 2 anak tersebut berada dalam lingkaran yang mengejutkan.

Tanpa sepengetahuan mereka berdua, 6 anak lainnya telah melaju duluan. Akhirnya, sebuah motor beat dengan plat M itu melintas terus tanpa henti mencari RS. Al-Islam, Jl. Soekarno Hatta. Dengan pengetahuan jalan yang sangat kurang, kedua anak tersebut terus melaju melawan hembusan angin. Tanpa ada koneksi hp, mereka melintasi daerah yang menurut mereka asing.

Baca:  Ketegaran Lee

“Nuy, ini benar  nggak jalannya???” tanya kak Ari. 

“Kayaknya sih benar, tuh ada angkot warna coklat, ikutin terus aja Kak, ni juga dah sampai stasiun kiara condong.” jawab Nuy dengan wajah nyengir.

“ni masih lurus Nuy?”

“Iya kak lurus aja.”

“Lha Nuy,  ada perempatan ni, ke RS. Al-Islam belok kanan apa kiri?”

“Belok kanan aja, Kak!”

“Beneran belok kanan?  Apa kiri aja?”

“Kanan aja lah, Kak”

Ternyata jalan yang mereka tempuh salah. Mereka tersesat terlalu jauh sampai jalan Antapani. Disana mereka sesekali berhenti untuk bertanya kepada orang sekitar. Mereka terus berjalan sesuai rambu-rambu orang tersebut, melewati jalan Margahayu, melintas ke daerah perumahan yang dikelilingi oleh persawahan, gelap dan sangat dingin.

Ketika dipertemukan dengan pertigaan, mereka bingung lagi harus dibawa kemana alur mereka untuk sampai jalan Soekarno Hatta. Namun, kasih Tuhan selalu ada dimanapun. Bak pangeran yang keluar dari tempat persembunyian, mereka dipertemukan dengan seorang tukang parkir yang memberinya petunjuk jalan untuk sampai tempat tujuan. Dan lagi-lagi perjalanan dikelilingi oleh persawahan.

“Wah Kak, kalo motor kita macet disini gimana ya Kak?” tanya Nuy

“Gak ada yg ngebantu kali, sepi banget ni daerah” sela Kak Ari

“Iya kali ya. Eh, Kak itu di depan ada tulisan Lotte Mart. Waw, kita cari jalan pintas.”

“Jalan pintas apaan, kita kesasar tahu!”  

“Haha, tak apalah Kak, sekali-kali biar tahu jalan lain.” 

“Ya udah ntar kita pulang lewat sini lagi, ya?”

“Ogah, hehe..”

“Haha, lagian kalo disuruh balik lagi aku juga udah lupa jalannya.”

Akhirnya, setelah sibuk muter-muter jalan, tiba juga mereka di RS Al-Islam. Siittt, motor masuk parkiran. Disana ternyata mereka bertemu dengan Ka Intan, Belinda, Aprillia, dan Fitrah.

Baca:  Gara-Gara Cabe

Saat Aprillia dan Fitrah memasuki parkiran, kepala mereka kejedot tiang pembatas parkiran. Tanpa basa-basi lagi mereka yang melihat kejadian itu tertawa. Dan di dalam ruang tunggu, teman-teman lainnya menyapa.

“Hey itu Ari ma Nuy!”  teriakan Kak Ima membuat semua orang menoleh.

”Darimana aja kalian? tanya kak Niko

“Kita kesasar Kak, sampai antapani” jawab Kak Ari

“Hahahaha, ngapain sampai sana?” tanya Kak Ima

“Ni gara-gara Nuy suruh ikutin angkot” jawab Kak Ari

“Hahahahaha, payah sekali kalian.”  jawab Kak Niko

“Wah, tak cocok jadi guide ni, tambah lagi si Aprillia dan Fitrah habis kejedot kepalanya ma tiang pembatas parkiran.” sela ka Intan. 

“Hahahahaha…”

Semua menjawab sambil ketawa “Bisa-bisanya..!”

Editor: Mia ZH

Bagikan artikel ini
Nur Amanah jati
Nur Amanah jati
Articles: 1

Leave a Reply