Sehela pisau menabur luka, Sehela nafas menebar duka
Senyum melempar tangis, Sejengkal tanah menari-nari. Sijago merah melalap hati
Benarkah antara si kaya dan Sang miskin, Sejauh jarak Peluru dan Pistol
Cobalah mengerti hati kami yang dongkol Manatap ujung sepatumu yang tanpa sol
Meski di atas sampah kami terhanyut
Tak sekalipun mengusir nyamuk
Sehari saja kau datang menginjak
Gores tanganmu menusuk pinggang sampai ketiak
Tak ada guna kami berontak, Seraya nyamuk dilahap cecak
Nasib kami di atas metrai bercetak
Tergores tinta hitam yang pekat