Jakarta, Kartunet.com – Deny Yen Martin Rahman, tunanetra yang ditolak terbang oleh Citilink Airlines (14-09), tiba kembali di bandara Soekano-Hatta kemarin dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GA 319 dari Bandara Juanda, Surabaya.
Penerbangan Surabaya – Jakarta ini ditawarkan kepada Deny oleh pihak manajemen Garuda secara gratis, sebagai kompensasi dan permintaan maaf atas perlakuan tidak menyenangkan hari sebelumnya dengan Citilink. Deny yang memiliki itikat baik untuk tidak membuat masalah ini berlarut-larut, menerima fasilitas tersebut yang menerbangkannya pada kursi business class seat no. 2b.
Hari sebelumnya, pria kelahiran Jember 30 tahun ini merasa kecewa karena ditolak oleh Citilink Airlines untuk terbang hanya karena dia tunanetra dan tidak membawa pendamping. Kejadian ini langsung dikabarkan ke pak Saharudin Daming, komisioner Komnas HAM bidang penyuluhan yang juga seorang tunanetra. Oleh sang komisioner, Deny diminta untuk tetap menuntut haknya karena ada perlindungan untuk penumpang dengan disabilitas menurut UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Namun upaya ini tak menemui hasil di hari itu. Tiket penerbangan jam 6 pagi yang sudah di tangan tak berguna lagi. Manajemen anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk itu tetap bersikeras bahwa ada peraturan di maskapai mereka yang tidak memperbolehkan terbang penumpang penyandang disabilitas dan anak-anak yang tidak membawa pendamping. Merasa kesal, Deny pulang kembali ke rumahnya dan melaporkan kejadian itu ke kantor polisi terdekat sebagai perlakuan tidak menyenangkan.
Setelah kasus ini terpublikasi di beberapa media nasional dan ditangani oleh Komnas HAM secara serius, pihak manajemen PT Garuda Indonesia TBK melalui direktur utamanya Pujo Broto, menghubungi Deny untuk mengatur penerbangannya di hari Kamis. Deny tak diminta biaya lagi untuk penerbangan ini, dan ada fasilitas penjemputan dari kediamannya di Jl. Kalidami Gg. VII/5 ke bandara Juanda.
Dikonfirmasi oleh redaksi, Deny tiba di Soekarno-Hatta pukul 16:10 WIB dengan dijemput seorang teman yang sudah dihubungi oleh pihak Garuda Jakarta sebelumnya. Tak ada prosedur yang mempersulit dirinya selama perjalanan. Dia dilayani dengan amat baik oleh staf Garuda. Baru pada pukul 20:00 WIB Deny tiba di kediamannya di Lebak Bulus dengan menumpang bus DAMRI. (Rafik)