Mengenal dan Melawan Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit yang behubungan dengan menurunnya fungsi otak karena pada skema otaknya cenderung terlihat berkerut. Penyakit ini tidaklah menular.

Dalam sebuah penelitian, Alzheimer sering didapati pada perempuan dengan angka mencapai 4 kali lebih banyak daripada laki-laki.

Penyakit ini adalah salah satu bentuk dan salah satu penyebab dari dementia (pikun). Penyakit ini dikenalkan pada serial drama Korea dengan judul A Moment to Remember, film ini mengisahkan seorang istri yang menderita Alzeimer dan tidak mengenali sosok suaminya yang mendampingi hidupnya.

Baca:  Tips puasa dengan bebas ngilu

Penyakit ini dialami oleh mantan presiden Ronald Reagen pada tahun 1994 yang kemudian wafat pada 10 tahun kemudian.

Dr.dr. Czeresna Heriawan Siejono SpPD KGer dalam talkshow bersama Alzheimer Indonesia pada Rabu, 10 September berkata “Tetapi, siapa saja berpotensi menderita Alzheimer”.

Pengidap Alzheimer biasanya mengalami perubahan perilaku seperti misalnya bangun tengah malam dan bepergian, lupa dengan anggota keluarga dan identitas diri, membuka baju di depan banyak orang. Karena kejanggalan perilaku, orang awam sering melabelkan Alzheimer sebagai gangguan jiwa. “Yang salah bukan penderitanya, tetapi orang yang tidak membawa ia berobat” ujar Heriawan.

Alzheimer dapat dideteksi dari awal melalui perilaku : lupa akan janji, sering membicarakan hal yang sama dengan berulang kali, melakukan aktivitas dengan tempo yang jadi lebih lambat, sulit fokus, menarik diri dari pergaulan.

Hermawan berkata “Kalau ada anggota keluarga yang mengalami 1 ciri saja, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dan deteksi diri”.

Dalam beberapa penelitian, Alzheimer biasanya menyerang orang
berusia lanjut (65 tahun ke atas). Namun, kini sudah mulai menyerang pemuda. Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyatakan bahwa “Salah 1 faktornya bisa karena pola hidup”.

Pola hidup yang saat ini cenderung tidaklah sehat, misalnya dengan merokok, sering mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan tidak sehat menyebabkan darah tinggi, kolesterol.

Diabetes, stress, depresi yang berkelanjutan, kadar estrogen yang menurun pada perempuan mengalami menopause juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab Alzheimer.

Penyakit Alzheimer dapat menyebabkan kematian. Dari hasil penelitian saat ini, penderita tidak akan mampu bertahan dari Alzheimer lebih dari 8 tahun.

Dalam menghabiskan sisa hidupnya, supaya bisa berkualitas, dibutuhkan dukungan dari keluarga.

Jika ada anggota keluarga yang kena, segerakan untuk memeriksakan ke dokter yang tepat.

Baca:  Menghafal Rute Bus Trans Jakarta Koridor XIII

Keluarga harus untuk berusaha mencari informasi dan membantu pasien supaya bisa memiliki kualitas hidup yang baik dengan memotivasinya untuk terus melakukan aktivitas fisik (contoh : olah raga dengan teratur setiap hari seperti senam/jogging/jalan cepat) yang akan lebih baik apabila dilakukan secara bersama-sama, memperbanyak aktivitas sosial seperti mengunjungi saudara, berkumpul bersama orang banyak. Kesemuanya ini dilakukan tanpa mengubah aktivitas kesehariannya.

Sumber : Melawan Alzheimer, Republika, 16 September 2014, kesehatan halaman 7.

Bagikan artikel ini
Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono
Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Nama lengkap saya adalah Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono, biasa dipanggil Tyas. Sejak 2012-sekarang saya mengalami halusinasi suara, jangan takut sama saya, 2013-2016 mengalami penurunan penglihatan (low vision) dan hingga kini terganggu penglihatan. Saya ini orangnya kritis :)

Articles: 173

Leave a Reply