Satu pagi di hari minggu yang cerah.
tercipta sebuah rasa yang mengiringi pemikiran. Mebawa lamunan terbang melayang ikuti arus cerita tentang hari-hari indah yang terlewati.
Lama tak kudengar suaramu. Tak menyapaku dengan panggilan yang sudah usang mungkin katamu. Aku tak tahu.
Sesekali saat nama itu kau panggil padaku, Aku kehilangan akal sehat. Nafasku tercekat. Sedetik yang sering kali aku rindukan.
Katanya kisah kita tak bertitik. Mengingkari satu sama lain akan harap yang mungkin hanya jadi harapku. Kau akan berkicau tentang betapa aku buruk berprasangka meski mungkin benar. Kau akan bicara panjang kali tinggi agar aku mengerti. Hanya tentang ini saja. Hahaha.
AKu senang membayangkannya kini. Oya, ingat, ini adalah hari minggu yang cerah. Hari yang seharusnya tak menyisakan sedih dan asa tak tenang.
hari minggu bagimu juga begitu. Sering kali kau nikmati dengan cara yang masih kuingat susunannya. Meski tak ingin kuingat, tetap tersimpan dalam memori ini.
Oya, Kala mentari tiba menyinari setiap kegelapan yang ada di muka bumi, perlahan dingin yang ditinggalkan embun hilang menguap terbawa angin. Mentari akan selalu miliki cara tuk hapuskan rasa takut dalam diri.
kamu tahu apa yang seharusnya aku ucapkan. Mengerti resah yang menggelayuti jiwa dan tahu bagaimana cara menenangkan. Seperti pagi yang tahu bagaimana terbitkan senyum di wajah cantik itu.
Nona, Ceritakan padaku tentang hatimu. Kisahkan lagi bahagiamu tentang cita dan cinta. Perdebatkan lagi ide gila dalam pemikiranku yang seharusnya kau luruskan. Ajari aku kasih sayang meski tak harus lagi menyentuh.
Katamu, pagi adalah harapan, di mana hal indah bisa tercapai.
Pagi adalah simbol dari perjuangan, dan kebahagiaan setelah duka pergi.
Katamu, katamu dan katamu. Pengingat kala aku lupa bagaimana caranya berharap. Bagaimana cara untuk bisa berdamai, bagaimana caranya melindungi diri dan bagaimana cara aku tetap menatap dunia dengan senyum terulas.
Nona, Jika hari ini rutinitasmu masih sama, jangan lupa bakso dan mie yamin yaa. Dan saat itu, ingat aku.
Sukabumi: Juli 28 2024
Galau itu life style-nya dia. Apa lagi kalau nulis puisi. Udah kayak manusia yang paling terluka sejagat raya aja. 😂
ini puisinya dibuat serial juga?
Rencananya, sih, gitu. Biar seru, lah. haha.
aaaaaakk.. kereeen. tapi sediih.
Wah, nyoba ngelatih nulis lagi ini. Thank youuu udah mampir. haha.
2024 masih aja g****