Jakarta, Kartunet.com – Tunagrahita merupakan kata lain dari Retardasi Mental (mental retardation). Tuna berarti merugi. Grahita berarti pikiran. Retardasi Mental berarti terbelakang mental. Pengertian Tunagrahita menurut American Asociation on Mental Deficienci sebagai berikut: yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes; yang muncul sebelum usia 16 tahun; yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif. Sedangkan pengertian Tunagrahita menurut Japan League for Mentally Retarded sebagai berikut: Fungsi intelektualnya lamban, yaitu IQ 70 kebawah berdasarkan tes inteligensi baku.Kekurangan dalam perilaku adaptif. Terjadi pada masa perkembangan, yaitu anatara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.
Di bawah ini memandang anak tunagrahita dari tipe klinis :
a. Sindroma Down/mongoloid; dengan ciri-ciri wajah khas mongol, mata sipit dan miring, lidah dan bibir tebal dan suka menjulur, jari kaki melebar, kaki dan tangan pendek, kulit kering, tebal, kasar dan keriput, dan susunan geligi kurang baik.
b. Hydrocephalus (kepala besar berisi cairan); dengan ciri kepala besar, raut muka kecil, tengkorak sering menjadi besar.
c. Microcephalus dan Makrocephalus; dengan ciri ukuran kepala tidak proporsional (terlalu kecil atau terlalu besar)
Belakangan ini sedang ramai diberitakan tentang beberapa kasus hilang nya anak tunagrahita dari tipe klinis sindroma down/mongoloid dari pengawasan orang tua.salah satu nya yang sempat heboh di televisi beberapa pekan yang lalu di akhir tahun 2012 adalah hilangnya Christian Husen Sitompul yang mengidap down syndrome putra dari pasangan cerai bapak Ruhut Sitompul.
Jika hal ini terjadi pasti akan membuat perasaan orangtua yang anak nya hilang akan merasa sangat cemas. Melihat dari karakteristik anak tunagrahita itu sendiri yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Sub-average) dan hambatan dalam perilaku adaptif. Sudah jelas akan sangat sulit berkomunikasi dengan masayarakat dan barang tentu ini akan menjadi masalah yang serius dalam pencarian anaktunagrahita.
Adapun beberapa tips di bawah ini untuk para orangtua yang memiliki anak tunagrahita khusus nya down syndrome dalam menjaga putra/putrid nya yaitu :
- Pastikan anak merasa nyaman berada di dalam lingkungan keluarga (keluarga yang harmonis sangat menentukan kenyaman bagi anak tunagrahita)
- Luangkan waktu yang banyak bersama di sela-sela kesibukan orangtua untuk mengajak anak untuk pergi bersama jalan-jalan ke tempat yang menyenangkan dan bisa membuat hati anak menjadi senang (pastikan pengawasan orangtua harus sangat ketat)
- Pastikan tidak ada keinginan anak yang tertahan atau tidak di mengerti orangtua (karena ini bisa cenderung anak tunagrahita melakukan nya dan pergi sendiri)
- Cobalah beri nama anak, alamat rumah, no telp orangtua, dll di setiap buku-buku dan tas sekolah mereka
- Pakaikan gelang atau kalung sebagai tanda pengenal pada anak (pada beberapa kasus banyak anak tunagrahita khususnya down syndrome merasa tidak nyaman di pakaikan gelang, maka orangtua harus mencari solusi lain)
- Gunakan label tanda pengenal nama anak, alamat dan nomer telp orang tua di setiap pakaian yang meraka gunakan apabila anak tersebut tidak merasa nyaman dengan menggunakan kalung, atau gelang pengenal. Bisa dilakukan dengan menggunkan sablon, label tags pengenal dan border.
Selain itu juga di himbau dalam hal ini agar masyarakat senantiasa aktif dan peduli apabila melihat anak tunagrahita khusus nya down syndrome berjalan sendiri tersesat tanpa orangtua agar melaporkan mereka ke kantor polisi terdekat apabila tidak ada tanda pengenal pada anak ,yang akan membuat sulit dalam pelacakan identitas anak tersebut Karena terhambat nya dalam segi komunikasi. Semoga tips singkat ini dapat membantu orangtua yang mempunyai anak tunagrahita khusus nya down syndrome dalam menjaga anak nya dan semohga tidak ada kasus-kasus lain seputar hilangnya anaktunagrahita.(Danu)